Valetta (ANTARA News) - Pangeran Inggris Charles mengatakan bahwa sekarang plastik "ada di menu", ada dalam ikan yang kita makan, dan menyeru tindakan menentukan untuk mengatasinya saat membuka sebuah konferensi tentang perlindungan laut.

Putra mahkota kerajaan Inggris yang sudah lama menjadi aktivis lingkungan itu mengatakan dalam konferensi yang berlangsung di Malta, Kamis (5/10), bahwa badai-badai ganas dan hilangnya terumbu karang adalah peringatan untuk mengatasi perubahan iklim.

Dengan delapan juta ton sampah plastik masuk ke samudra-samudra setiap tahun, dunia harus beralih dari "gaya hidup nyaman dengan membuang-buang" ke ekonomi daur ulang, katanya.

"Kita nyaris mencapai titik ketika ikan tangkapan apa pun yang Anda makan mengandung plastik. Plastik sekarang benar-benar jadi menu," katanya.

Pangeran Charles mendesak penghentian penangkapan ikan berlebihan dengan mengakhiri subsidi pemerintah "yang salah" dan mempromosikan investasi pada perekonomian laut yang berkelanjutan.

"Masalah yang kita hadapi bukan hanya besar, namun juga sistemik dan saling berkaitan," katanya sebagaimana dikutip AFP.

Masalah-masalah ini, ia menambahkan, hanya bisa diselesaikan melalui kerja sama di antara pemerintah, bisnis besar, badan multilateral, ilmuwan dan organisasi nonpemerintah.

"Tindakan menentukan dibutuhkan," kata Charles, yang memasang panel surya di kedua rumahnya dan menjalankan mobil Aston Martin milik dia menggunakan bioethanol dari "limbah angguh dan produk sampingan keju".

Ia menyampaikan kekhawatiran khusus mengenai penghangatan samudra yang dia katakan berkontribusi pada munculnya badai dan kerusakan terumbu karang yang menjadi rumah bagi dua per lima dari seluruh spesies laut.

Pangeran Charles menyatakan bahwa kita bukan lagi bagian dari peradaban rasional "kalau badai-badai dahsyat yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak menjadi peringatan tingkat tinggi" untuk melawan perubahan iklim.

Setelah badai menerjang Karibia dan bagian selatan Amerika Serikat, beberapa ilmuwan iklim melihat bukti bahwa penghangatan samudera meningkatkan kelembaban, memunculkan lebih banyak hujan dan badai dengan intensitas lebih besar.

Dalam konferensi "Our Ocean 2017", Uni eropa menjanjikan 550 juta euro untuk mendukung penerapan kebijakan guna memperbaiki kesehatan samudra, termasuk mengurangi sampah plastik dan meningkatkan riset kelautan. (mu)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017