Kualalumpur (ANTARA News) - Malaysia menangkap empat orang asing dan empat warga Malaysia atas dugaan terlibat dalam kegiatan teroris terkait Abu Sayyaf, ISIS dan Jamaah Islamiyah, kata polisi pada Sabtu.

Orang asing ditangkap adalah tiga orang Filipina, salah seorang di antaranya pemegang izin menjadi penduduk tetap di Malaysia, dan seorang warga negara Albania.

Penangkapan itu dilakukan di negara bagian Sabah, Selangor dan Perak pada 27 September hingga 6 Oktober.

Lima di antara tersangka tersebut ditangkap di negara bagian Sabah, dengan tuduhan membantu penyusupan kelompok keras Abu Sayyaf ke Malaysia.

Polisi mengatakan warga Albania yang ditangkap, seorang dosen hukum di sebuah universitas swasta, memiliki kontak dengan ISIS.

Dua orang lain yang ditangkap merupakan mantan pesakitan, yang sebelumnya dinyatakan bersalah pada 2016 karena kesertaan dalam kegiatan teroris.

Satu orang ditangkap atas kecurigaan merekrut para bekas narapidana di penjara dan merencanakan sebuah serangan terhadap tempat ibadah Muslim, Kristen dan Hindu di Malaysia. Tersangka itu juga dikatakan mempunyai informasi tentang seorang anggota Tanzim Alqaida Malaysia, satu kelompok yang terkait dengan Jamaah Islamiyah, yang masih diburu.

Seorang lain merupakan rekan yang disangka merekrut dua orang Malaysia itu.

Malaysia menangkap ratusan orang selama beberpa tahun belakangan karena disangka terkait dengan kelompok garis keras.

Negara Asia Tenggara itu waspada sejak para pengebom bunuh diri dan pelaku bersenjata terkait ISIS melancarkan berbagai serangan di Jakarta, ibu kota Indonesia, tetangga Malaysia, pada Januari 2016.

Serangan granat atas sebuah bar di pinggiran Kualalumpur pada Juni tahun lalu melukai delapan orang. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, serangan pertama di wilayah Malaysia, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.SYS/M016/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017