Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan, "hanya satu hal yang akan berhasil" dengan Republik Rakyat Demokratik Korea Utara, setelah perundingan terakhir dengan Pyongyang tidak menghasilkan apapun.

"Beberapa presiden dan administrasi mereka telah berbicara dengan Korea Utara selama 25 tahun, kesepakatan dibuat dan sejumlah besar uang dibayarkan," tulis Trump, di Twitter, Sabtu.

"... Belum berhasil, kesepakatan dilanggar sebelum tinta kering, membuat negosiator Amerika Serikat menjadi bodoh.

"Maaf, tetapi hanya satu hal yang akan berhasil," kata Trump, tanpa menjelaskan apa yang dia maksud dengan cuitan itu.

Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders kemudian mengkonfirmasi kepada media bahwa semua opsi masih ada dan dia mengaku tidak ada yang perlu ditambahkan saat ini.

Ketegangan meluas di Semenanjung Korea saat Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan yang paling kuat pada 3 September.

Sebagai tanggapan, Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat mengadopsi sebuah resolusi baru yang memperketat sanksi terhadap Pyongyang. Kemudian, Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak menengah yang terbang di atas Jepang.

Sekretaris Negara AS Rex Tillerson mengungkapkan dalam sebuah kunjungan ke China pada akhir September bahwa Amerika Serikat memiliki saluran komunikasi langsung dengan Korea Utara.

"Kami memiliki jalur komunikasi dengan Pyongyang. Kami tidak dalam situasi gelap. Kami memiliki beberapa saluran langsung ke Pyongyang. Kami dapat berbicara dengan mereka ... Kami telah menjelaskan bahwa kami berharap dapat menyelesaikannya. Ini melalui pembicaraan," kata Tillerson, seperti dikutip dari Kantor Berita Xinhua.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017