Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berikrar menerapkan "semua tekanan yang memungkinkan" pada Korea Utara terkait program nuklir dan rudalnya, serta menjanjikan jaminan keamanan nasional dalam debat yang disiarkan di TV menjelang pemilihan cepat.

Kampanye untuk pemilihan umum pada 22 Oktober di negara dengan perekonomian terbesar ketiga dunia itu resmi dimulai pada Selasa.

"Meningkatkan semua tekanan yang memungkinkan, kita perlu menciptakan situasi yang mendorong Korea Utara menginginkan dialog serta mengubah kebijakannya," kata Abe dalam acara debat yang disiarkan Minggu (8/10).

"Kita akan melindungi negara kita di bawah politik yang stabil," katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Abe berupaya mengamankan masa jabatan baru seiring dengan meningkatnya ketegangan dengan Korea utara, dengan Pyongyang dalam beberapa bulan terakhir mengklaim melakukan uji coba bom hidrogen dan menembakkan dua rudal melintasi Jepang.

Partai Demokrat Liberal (LDP) Abe, yang sudah memerintah negara itu selama sebagian besar era pascaperang, berada di jalur mengamankan suara mayoritas.

Namun belum jelas apakah mereka bisa mendapatkan dua per tiga dari 465 kursi dalam majelis rendah, batas yang diperlukan untuk menyetujui perubahan konstitusi yang didorong Abe.

Namun Abe menghadapi tantangan baru dari gubernur Tokyo Yuriko Koike yang populer.

Pasangan itu beradu pendapat mengenai ekonomi dan kebijakan lain dalam debat yang disiarkan TV.

Bekas penyiar TV, Koike, menggoyang dunia politik Jepang dengan meluncurkan "Partai Harapan".

"Kami menawarkan alternatif kepada para pemilih supaya bisa mengoreksi politik yang didominasi Abe," kata Koike dalam debat yang disiarkan langsung.

"Tujuan besar kami adalah menyasar untuk mengambil alih kekuasaan," kata Koike tanpa mengelaborasi. (mr)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017