Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup melemah sebesar 9,17 poin dipicu saham sektor infrastruktur.

IHSG BEI ditutup melemah 9,17 poin atau 0,15 persen menjadi 5.905,76 poin, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,88 poin (0,29 persen) menjadi 983,06 poin.

"IHSG melemah, saham-saham sektor infrastruktur menjadi salah satu faktor penekannya," kata Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang masih melanjutkan aksi lepas saham turut menjadi penahan laju IHSG. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Selasa, 10/10), investor asing kembali mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" di pasar reguler sebesar Rp354,42 miliar.

Secara teknikal, lanjut dia, arah pergerakannya juga masih cenderung melemah (bearish). IHSG diperkirakan akan bergerak terkonsolidasi di kisaran 3.870-5.927 poin dengan kecenderungan melemah pada Rabu (11/10) besok.

Analis Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG masih berada dalam pola konolidasi setelah sempat mencapai rekor tertingginya, dengan deikian koreksi yang terjadai pada hari ini (10/10) dinilai masih wajar dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka panjang.

"Secara teknikal, meski IHSG mengalami koreksi namun masih bertahan di atas level batas bawah, kondisi itu menunjukan peluang IHSG kembali bergerak menguat masih terbuka," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 304.039 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,079 miliar lembar saham senilai Rp6,492 triliun. Sebanyak 154 saham naik, 172 saham menurun, dan 125 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 132,80 poin (0,64 persen) ke 20.823,51, indeks Hang Seng menguat 164,24 poin (0,58 persen) ke 28.490,83, dan Straits Times melemah 5,95 poin (0,17 persen) ke posisi 3.285,91.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017