Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) berharap rencana pemerintah untuk menghapus Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) dilaksanakan setelah penyelenggaraan Asian Games pada Agustus 2018.

"Menurut kami, kita fokus ke Asian Games terlebih dahulu. Semestinya, pembinaan olahraga itu kembali seperti dulu hanya ada satu institusi," ujar Sekretaris Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Erizal Chaniago selepas mengikuti ziarah Komite Olahraga Naisonal Indonesia di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Rabu.

Erizal mengaku pembinaan atlet-atlet nasional cabang olahraga seni bela diri asli Indonesia itu tidak terpengaruh dengan penghapusan Satlak Prima yang merupakan unit kerja di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

"Kunci pembinaan itu sebenarnya ada di masing-masing pengurus cabang olahraga. Prima hanya melanjutkan hasil pembinaan dari setiap cabang olahraga untuk meningkatkan performa para atlet," kata Erizal.

Erizal berharap lembaga pemangku kepentingan olahraga di Indonesia dilebur menjadi satu pascapenyelenggaraan Asian Games 2018. "Olahraga nasional itu hanya butuh satu pintu. KONI dan KOI sebaiknya digabung sebagai pengawas olahraga," ujarnya.

Sementara itu, pelaksana pembinaan atlet-atlet nasional, lanjut Erizal, akan berada di tangan pengurus cabang-cabang olahraga dan Kemenpora yang mewakili pemerintah menjadi pembuat kebijakan bidang olahraga.

"Tapi, kita selamatkan dulu prestasi dalam Asian Games dan semua pemangku kepentingan harus fokus agar Indonesia meraih target. Prima bertugas mengawasi pelaksanaan program pembinaan pelatnas meskipun itu juga menjadi tugas masing-masing pengurus cabang olahraga," ujar Erizal.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan kesiapan mereka untuk memfasilitasi pengalihan tugas pembinaan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional menyusul rencana pemerintah untuk menghapuskan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"KONI sudah punya infrastruktur seperti bidang pembinaan prestasi maupun bidang sport science selain bidang-bidang lain. KONI siap melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi yang dibebankan kepada kita berdasarkan undang-undang," kata Wakil Ketua IV KONI Pusat K. Inugroho.

(Baca: Satlak Prima akan digantikan institusi lain)

Sebelumnya pada Senin (9/10), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengakui rencana penghapusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) menyusul upaya pemerintah untuk memperpendek jalur birokrasi pembinaan atlet-atlet nasional.

"Memang ada rencana dari pemerintah, jadi bukan hanya Kemenpora, untuk melakukan peninjauan ulang tentang keberadaan Satlak Prima," kata Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Senin.

Gatot menjelaskan keberadaan Satlak Prima akan digantikan oleh institusi lain untuk optimalisasi bantuan langsung kepada cabang-cabang olahraga seperti Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

"Mungkin akan difasilitasi oleh KONI. Tapi, kami juga tidak ingin KONI mempunyai fungsi yang sama dengan Prima dan harus ada pembatasan fungsi yang dialihkan itu karena KONI apakah pengawasan atau standardisasi," ujar Gatot.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017