Bandung 6 Oktober 1961 (Antara) - Malam Djum'at Kliwon (malam tadi) Nji Wati sedang memasang sesadjen ditempat penjimpanan beras, maka tiba2 "si Mawat" (bahasa Sunda, artinya membawa untung),  kutjingnja mengedjar seekor tikus dan menabrak pelita untuk menerangi sesadjen itu.

Pelita tumbang, minjaknja tumpah pada lantai bambu dari rumah dan terdjadilah kebakaran.

Pada saat itu suami Nji Wati, Holi, sedang tidak ada dirumah. Api dapat dipadamkan oleh tetangga2nja, sehingga tidak merembet kerumah2 lainnja, tapi tjukup rusak sehingga menimbulkan kerugian Rp.120.000,-.

Karena sebab2 jang tidak dikabarkan, pada waktu rumahnja terbakar Nji Wati djatuh pingsan tapi ia selamat. Djuga kutjing kesajangannja "Si Mawat" selamat.

Eroni dari kedjadian ini ialah bahwa perkataan bahasa Sunda "Mawat" berarti "membawa untung".

Peristiwa kebakaran itu terdjadi dikampung Tangkeban, desa karangpaninggal (Distrik Bandjar, Kab. Tjiamis). 

Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
(kurasi : Mgg/Fadhilah Hussen)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017