Semarang (ANTARA News) - Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih mengaku mendapatkan banyak pelajaran dalam soal pemerintahan setelah tidak lagi menjadi pejabat alias rakyat biasa.

"Bagaimana melihat pemerintahan dari luar. Sebagai pembanding ketika saya menjabat dulu. Sekarang, saya lebih banyak ngasuh anak-anak yang memang masih kecil," katanya di Semarang, Jumat.

Hal itu diungkapkannya usai diskusi "Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah 2017 yang diprakarsai Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Perkumpulan Akuntan Muda (PAM) Jateng.

Di sela kesibukannya mengasuh anak, ibu tiga anak itu kini lebih banyak mengisi kegiatan-kegiatan berkonsep penguatan masyarakat sipil dan pemberdayaan umat, misalnya melalui kelompok majelis taklim.

"Saya lakukan sedikit eksperimen di forum majelis taklim. Dari yang sebelumnya tidak mungkin, tidak mampu kini sudah memiliki tabungan ratusan juta rupiah," kata mantan Bupati Kebumen dua periode itu.

Dalam forum-forum masyarakat itu, kata dia, ternyata banyak pelajaran yang didapatkan, yakni pendampingan dari pemerintah sangat dibutuhkan sebagai bagian keberpihakan, bukan sekadar melahirkan kebijakan.

Diakui mantan politikus PDI Perjuangan itu, banyaknya pelajaran itu menjadi berarti dan sangat dirasakannya sebagai rakyat biasa yang pernah menduduki jabatan di pucuk pemerintahan.

"Sebagai rakyat biasa yang pernah menjabat, saya jadi sadar betapa banyak hal yang mesti disiapkan, bagaimana harus mulai belajar jujur, terutama terhadap diri sendiri," katanya.

Kendati sudah mendapatkan banyak pelajaran baru mengenai pemerintahan, Rustri enggan ketika dikaitkan untuk "bekal" persiapannya maju kembali pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018.

"Ya, meski pengalaman dan tantangan setiap tahun pasti selalu berkembang. Kuncinya, bagaimana belajar jujur, apa yang sudah dilakukan. Tidak malah banyak hebohnya," ungkapnya.

Setidaknya, kata dia, apa yang sudah didapatkannya selama ini ketika berada di luar pemerintahan bisa menjadi masukan dan belum mengarah kepada persiapan penyusunan visi misi maju pilgub.

"Minat saja tidak cukup. Mesti harus ada kesempatan, peluang, di luar jalur independen. Ini di luar kemampuan saya. Saya serahkan Yang Di Atas," katanya, saat ditanya keinginan maju kembali.

Mengenai peta politik di Pilgub Jateng 2018, Rustri mengatakan partai politik di luar PDI Perjuangan harus berkoalisi untuk bisa mengusung calon yang saat ini sepertinya masih terus bergerak.

"Biarkan tahapan ini berjalan. Soal peluang (maju lagi, red.), bisa 99 persen, bisa satu persen. Yang jelas, peluang tetap ada, tetapi penilaian ada di mereka (parpol pengusung, red.)," pungkasnya.

(U.KR-ZLS/B/B012/B012) 13-10-2017 18:47:17

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017