Milan (ANTARA News) - Pertandingan bertajuk Derby della Madonnina antara dua raksasa sepak bola Italia, Inter Milan dan AC Milan, kini memiliki cita rasa Asia yang didorong oleh investasi jutaan dolar dari pengusaha China yang memiliki kedua klub itu,

Derbi yang digelar Minggu besok atau Senin (16/10) dini hari waktu Indonesia itu meramaikan distrik Chinatown di Milan dan demam sepak bola itu telah menyebar sampai ke ibu kota China di Beijing.

Pertandingan tersebut bukan semata duel rival sekota tapi juga pertarungan para pemilik klub dari China. Zhang Jindong dari Suning Group yang mendanai Inter Milan dan Rossoneri Sport Investment Lux Group milik Li Yonghong yang menyokong AC Milan.

Bendera kedua tim berkibar melintasi jalan yang panjang melalui Paolo Sarpi di jantung Chinatown Milan yang dihuni sekira 29.000 penduduk China tinggal di sana menjelang Derby della Madonnina.

Kemeriahan menyambut laga itu juga menyebrang ribuan kilometer dari Italia hingga ke Beijing. Pejabat AC Milan pada Jumat (13/10) meluncurkan jaringan klub di China guna mengembangkan kemitraan bisnis.

"Dengan basis penggemar sepak bola yang sangat besar di China, ada potensi besar bagi AC Milan dan sepakbola profesional di China," kata kepala komersial AC Milan, Lorenzo Giorgetti, dilansir AFP.

"Kami akan mengelola sebuah acara mulai Minggu depan bersama Fan Club kami di Beijing," sambung dia. "Kami berharap dapat merangkul lebih banyak dan lebih banyak mitra China yang akan membantu kami dalam perjalanan menuju kejayaaan."

Sebagian besar penduduk China di Sarpi, Milan, berasal dari wilayah Zhejiang, atau China bagian timur yang generasi mudanya tumbuh dan menjadi penggemar setia klub-klub sepak bola.

Banyak dari mereka akan hadir di tengah-tengah 70.000 penonton di stadion San Siro untuk mendukung masing-masing klub menuju kejayaan setelah mendapatkan suntikan dana dari para investor asal China itu.

Li Yonghong telah mengucurkan dana 230 juta euro untuk merombak skuat AC Milan yang dia beli senilai 740 juta euro pada April lalu.

Kendati mendapat banyak dana investasi, pasukan Vincenzo Montella itu gagal menemukan irama permainan sehingga tercecer di tempat ketujuh klasemen Serie A.

AC Milan merebut gelar Serie A terakhir pada 2011 sementara Inter Milan meraih kejayaan pada semusim sebelumnya saat meraih treble winner di tangan Jose Mourinho.

Grup Suning Zhang membayar hampir 270 juta euro untuk Inter Milan pada Juni 2016. Pasukan Luciano Spalletti itu memulai musim yang baik dengan memenangkan enam dari tujuh pertandingan pertama mereka untuk menempati posisi tiga klasemen di bawah Napoli dan Juventus, demikian AFP.

Pewarta: Alviansyah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017