Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan dan perdagangan perdana saham PT Kapuas Prima Coal Tbk yang merupakan emiten ke-27 pada 2017 ini.

"Saham PT Kapuas Prima Coal TBK dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode ZINC dan akan diperdagangkan di Papan Pengembangan," kata Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Hamdi Hassyarbaini di Jakarta, Senin.

Ia mengharapkan, setelah PT Kapuas Prima Coal Tbk resmi mencatatkan sahamnya di BEI, perseroan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) di antaranya dengan melakukan keterbukaan informasi baik kepada regulator maupun publik serta memastikan terselenggaranya kepatuhan terhadap peraturan pasar modal.

"Penerapan good corporate governance atau GCG akan meningkatkan kualitas dan kinerja perusahaan, mendukung tercapainya sasaran perusahaan yang lebih baik, serta mendukung tercapainya target perusahaan," katanya.

Melalui penerapan GCG yang berkelanjutan, lanjut dia, diharapkan Kapuas Prima Coal Tbk dapat menjadi salah satu saham yang terus menjadi pilihan bagi para investor dan manajer investasi dalam menentukan portofolionya.

Terpantau pada perdagangan perdana hari ini, harga saham ZINC meningkat 70 persen ke level Rp238 per saham dari harga penawaran umum perdana (IPO) Rp140 per saham. Perusahaan melepas sebanyak 550 juta lembar saham ke publik. Dengan demikian, perseroan meraih dana IPO sebesar Rp77 miliar.

Sebesar 80 persen dari dana IPO, renacananya akan digunakan perseroan untuk belanja modal, yakni eksplorasi dan pembangunan infrastruktur, dan sisanya sebesar 20 persen untuk untuk memperkuat modal kerja.

"Kami bergerak di pertambangan, jadi belanja modal tentunya adalah dengan melakukan eksplorasi setiap tahunnya," ujar Presiden Direktur ZINC, Harjanto Widjaja.

Ia mengemukakan bahwa perseroan merencanakan untuk melakukan eksplorasi di lahan yang berada di wilayah Kalimantan Tengah, mengingat izin usaha pertambangan (IUP) yang berstatus clean and clear cukup luas.

"Lahan kami baru 390 hektare yang dipakai, sedangkan izin kami, clean and clear-nya 5.569 hekatare. Jadi, penggunaan lahan baru sekitar 8 persen," paparnya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017