Bandung (ANTARA News) - Survei lembaga pengkajian isu strategis, politik dan sosial humaniora, yakni Indonesia Strategic Institute (Instrat) menyatakan hingga saat ini belum ada kandidat kuat calon kepala daerah di Pilwakot Bandung 2018.

"Kalau didasarkan hasil survei bisa dikatakan posisi kandidat calon Wali Kota Bandung selain Ridwan Kamil relatif belum aman atau belum ada kandidat yang signifikan untuk jadi petarung yang kuat," kata Social Analyst Instrat Adi Nugroho, di Bandung, Senin.

Adi menuturkan walaupun sudah dipastikan tidak akan maju sebagai petahana Wali Kota Bandung namun sosok Ridwan Kamil tetap unggul dalam survei yang dirilis oleh Instrat.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei pria yang akrab disapa Emil itu masih menduduki posisi teratas yakni sebanyak 30,9 persen kemudian Oded M Danial dengan 9 persen.

Kemudian disusul oleh Fiki Satari 5,7 persen, Nurul Arifin dan Yossi Irianto 4 persen, M Farhan 3,6 persen dan disusul kandidat lain dengan perolehan 2,5 persen ke bawah.

"Sehingga dari hasil tersebut nama Emil tetap menjadi pilihan teratas. Bahkan jika Pilwalkot digelar hari ini sebanyak 50,2 persen responden akan tetap memilih Emil sebagai Wali Kota Bandung," kata dia.

Ia menjelaskan "kegalauan" warga tersebut juga terlihat dari kerelaan warga Bandung melepas Emil sebagai Calon Gubernur Jabar.

Hal tersebut, kata dia, dikarenakan Emil menduduki posisi teratas dengan 61,4 persen jika Pilgub Jabar digelar pada hari ini.

"Jadi ini menunjukan 61 persen itu jadi modal awal Emil yang baik untuk maju dan pede melenggang di Jabar. Sejauh ini seperti itu. Publik Bandung menginkan Emil ke Jabar," katanya.

Sebagai informasi survei yang dirilis oleh Instrat kali ini adalah hasil pengumpulan data yang dilakukan sejak 22-26 September 2017 dengan 500 responden warga Kota Bandung berusia 17 tahun ke atas atau sudah memiliki hak pilih.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017