Washington (ANTARA News) - Cetacea -- paus dan lumba-lumba -- termasuk kelompok satwa yang paling cerdas.

Para ilmuwan meneliti keterkaitan antara ukuran otak binatang-binatang cerdas itu dengan perilaku rumit mereka dan mengidentifikasi perbedaan-perbedaan kunci di antara cetacea terkait ukuran otaknya.

Dari segi ukuran otak, paus jenis paus sperma (sperm whale) berada di peringkat teratas dengan ukuran otak enam kali lebih besar dari otak satu manusia.

Menurut studi terhadap 90 spesies cetacea yang dipublikasikan pada Senin, satwa yang memiliki otak lebih besar menunjukkan kompleksitas yang lebih besar dalam struktur sosial dan perilaku, dengan spesies-spesies seperti paus pembunuh dan paus sperma sebagai pemimpinnya.

"Masyarakat lumba-lumba dan paus setidaknya sama kompleks dengan yang kita amati pada primata," kata ahli biologi evolusioner Susanne Shultz dari University of Manchester di Inggris.

"Mereka luar biasa ceria, mereka belajar dari satu sama lain, punya komunikasi kompleks. Satu masalah dalam upaya memahami betapa pintarnya mereka adalah kesulitan untuk mengamati mereka dan memahami dunia laut mereka. Oleh karena itu, kami hanya mendapatkan sekilas dari apa yang mereka mampu lakukan".

Para peneliti membuat data induk komprehensif ukuran otak, struktur sosial dan perilaku budaya dari seluruh spesies cetacea.

Kelompok spesies dengan otak relatif lebih besar dibandingkan dengan ukuran tubuh meliputi lumba-lumba besar mirip paus seperti paus pembunuh, paus yang terlihat seperti paus pembunuh dan paus pilot, kata Shultz.

"Paus-paus pembunuh punya preferensi budaya makan, punya induk yang memimpin dan mengajari anggota kelompok yang lain, dan berburu secara kooperatif," katanya.

Dalam hal preferensi makan intra-spesies, populasi paus pembunuh tertentu, yang juga disebut orca, lebih menyukai salmon sementara yang lain lebih suka anjing laut atau paus atau hiu lain tergantung pada budaya kelompok mereka.

Cetacea dengan otak besar lain juga menunjukkan perilaku pintar.

Ibu para paus pembunuh mengatur tugas menjaga anak menggunakan sarang anggota yang lain untuk melindungi anak-anak mereka sementara mereka berburu makanan di kedalaman samudra.

Penggunaan vokalisasi khas paus sperma untuk berkomunikasi kadang berbeda tergantung pada di mana mereka tinggal, semacam dialek regional dalam bahasa manusia.

Lumba-lumba hidung botol menggunakan spons laut sebagai alat untuk melindungi cucuk mereka saat mencari makan dan tinggal dalam komunitas terstruktur.

Beberapa dari cetacea paling besar-- paus baleen penyaring makanan seperti paus biru, fin whale dan paus bungkuk atau humpback whale yang lebih suka makan cetacea-cetacea kecil yang disebut krill ketimbang ikan atau cumi-cumi-- berada di deretan bawah ukuran relatif otak.

Mereka hidup cukup soliter, datang bersama hanya untuk musim berbiak atau daerah kaya sumber makanan menurut hasil riset yang disiarkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution yang dikutip kantor berita Reuters.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017