Baru pada pukul 23.00 WIB, setelah toko tutup dan tidak terdengar suara musik lagi, pelaku berani turun dengan cara menjebol eternit"
Magelang (ANTARA News) - Seorang pencuri nekat bersembunyi di atas plafon selama 20 jam sebelum beraksi di sebuah toko swalayan di Jalan Singosari, Kelurahan Rejo Selatan, Kota Magelang, Jawa Tengah.

Kapolres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, di Magelang, Selasa, mengatakan tersangka pencurian tersebut Ardo Handoyo (24) warga Kampung Paten Jurang, Kelurahan Rejowinangun Utara, Kota Magelang.

Kapolres mengatakan pencurian tersebut terjadi pada Sabtu (23/9), pelaku masuk melalui atap samping toko swalayan itu dengan cara merusak atapnya sekitar pukul 03.00 WIB.

Namun, karena sampai di loteng sudah menjelang pagi, pelaku memutuskan untuk tidak langsung mencuri, tapi memilih menunggu, sembari mengintip peluang. Hingga pagi hari dan toko tersebut mulai beroperasi pelaku masih tertahan di atas eternit.

"Baru pada pukul 23.00 WIB, setelah toko tutup dan tidak terdengar suara musik lagi, pelaku berani turun dengan cara menjebol eternit," katanya.

Setelah menunggu hampir 20 jam lamanya di loteng, pelaku langsung menggasak 158 bungkus rokok dengan berbagai merek, sebuah tablet Samsung Galaxy Tab 27 inci, sebuah telepon seluler Samsung GT-E1205Y, dan uang di kasir Rp263 ribu.

"Barang-barang diangkut menggunakan karung yang diambilnya dari samping kamar mandi toko. Kemudian barang langsung dibawa pulang lewat atap lagi, terus turun. Total kerugian sekitar Rp10 juta," katanya.

Ardo akhirnya berhasil diringkus di kediamannya, pada Selasa (3/10), sekitar pukul 02.30 WIB. Dalam penangkapan itu sejumlah barang bukti diamankan.

"Kebetulan topi yang dikenakan pelaku tertinggal di lokasi kejadian. Selain itu, CCTV yang terpasang di toko tersebut memudahkan kami dalam melakukan penelusuran," katanya.

Kapolres mengatakan berselang 10 hari, akhirnya pelaku ditangkap dan barang hasil curian masih ada padanya.

Tersangka Ardo mengaku terpaksa mencuri karena kondisi ekonomi dan dia baru sekali ini melakukan tindak kriminal.

"Saya butuh uang untuk wawancara kerja di Surabaya. Menyesal banget. Saya takut, makanya barang hasil curian tidak langsung dijual, khawatir ketahuan," katanya.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017