Padang (ANTARA News) - Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong di Padang, Sumatera Barat, Senin, menegaskan bahwa industri pariwisata di Tanah Air memerlukan revolusi mental secara total untuk mengubah karakter ingin berkuasa menjadi bersikap melayani.

"Memang yang menjadi akar permasalahan adalah soal mental dan akan sulit untuk mengembangkan usaha pariwisata jika pelakunya masih bermental penguasa," kata Thomas Lembong saat membuka Regional Investment Forum (RIF) di Hotel Grand Inna Kota Padang.

Menurut Thomas yang sebelumnya menjabat sebagai menteri perdagangan itu, permasalahan pariwisata tidak semata mata soal kesiapan infrastruktur dan sarana pendukung lainnya, tapi juga hal-hal yang menyangkut perizinan.

"Perizinan harus lebih disederhanakan, misalnya izin membuat kolam renang, restoran dan berbagai izin lainnya bisa disatukan, tidak perlu satu satu," katanya.

Terkait pengembangan pariwisata Sumatera Barat, pemerintah setempat bersama pengusaha perlu membuat sebuah terobosan dan lebih aktif mempromosikan tujuan wisata andalan.

"Mungkin Sumatera Barat perlu membangun resort berkelas dunia dengan menggandeng hotel dengan jaringan global seperti Westin dan Marriott di Bali, sehingga ikut mengangkat potensi pariwisata yang ada," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno membantah anggapan bahwa karakter orang Minang yang enggan melayani sebagai salah satu penyebab rendahnya angka kunjungan wisatawan asing ke daerahnya.

Bahkan Irwan menegaskan karakter pandeka (pendekar) yang melekat kepada warga Minang, terutama laki-laki, adalah sebagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

"Mengubah karakter adalah hal yang sulit, orang Minang maunya jadi pemimpin, bukan pelayan. Jalan keluarnya suruh saja orang Jawa atau Sunda sebagai pelayan, urang Minang bosnya," katanya kepada puluhan wartawan saat jumpa pers yang juga dihadiri Menpar Arief Yahya.

Regional Investment Forum yang digelar untuk kedua kalinya itu dihadiri investor asing dari 13 negara, yaitu Australia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, UEA, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Spanyol, Luksemburg, China dan Taiwan dan Rusia.

Mereka akan menjajaki peluang dan potensi investasi di delapan tujuan pariwisata termasuk di antaranya Kawasan Wisata Terintegrasi (KWT) Gunung Padang dan Kawasan Wisata Bahari Mandeh.

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017