Beijing (ANTARA News) - Partai Komunis China (PKC) tak akan pernah berhenti memerangi korupsi dan menoleransi para anggotanya yang terbukti bersalah, kata Juru Bicara Kongres Nasional ke-19 PKC Tuo Zhen.

"Partai sangat serius menegakkan disiplin tanpa pandang bulu," katanya dalam konferensi pers yang diikuti ratusan wartawan dalam dan luar negeri di Beijing, Selasa.

Tuo Zhen menegaskan sikap tegas dalam memerangi korupsi tersebut sejalan dengan upaya serius Sekjen PKC yang juga Presiden Tiongkok Xi Jinping membangun partai yang bersih sejak Kongres Nasional ke-18 PKC.

Kampanye Komisi Sentral Pengawasan Disiplin PKC memerangi korupsi menggelinding menjadi salah satu isu hangat menjelang penyelenggaraan Kongres Nasional ke-19 partai berkuasa ini dan menarik perhatian wartawan Tiongkok dan asing di Beijing.

Seperti dilaporkan China Daily baru-baru ini, jumlah pejabat negara yang diperiksa karena diduga melakukan korupsi sejak berlangsungnya Kongres Nasional ke-18 PKC pada 2012 mencapai lebih dari 70 ribu orang.

Di antara mereka yang terjungkal akibat korupsi itu adalah Zhou Yongkang, mantan anggota Biro Politik Komite Sentral PKC, Bo Xilai, mantan Ketua Partai Kota Chongqing, serta Xu Caihou dan Guo Boxiong, mantan jenderal dan wakil ketua Komisi Militer Sentral.

Mengutip laporan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin PKC, China Daily menyebutkan, dalam lima tahun terakhir, setidaknya ada 1,34 juta pejabat setingkat kota dan 648 ribu anggota PKC dan pejabat tingkat desa yang dihukum karena terbukti korupsi.

Kampanye antikorupsi PKC itu berhasil menyelamatkan keuangan negara sebesar 9,36 miliar yuan atau setara dengan 1,41 miliar dolar AS.

Dalam konferensi pers yang dilangsungkan sehari menjelang pembukaan Kongres Nasional ke-19 PKC itu, masalah pengentasan rakyat miskin di Tiongkok pada periode lima tahun pertama kepemimpinan Sekjen PKC Xi Jinping juga mendapat sorotan wartawan.

Menanggapi isu kemiskinan ini, Tuo Zhen menegaskan apa yang pernah disampaikan Xi Jinping bahwa tak seorang warga pun, termasuk mereka yang tinggal di perdesaan, akan diabaikan upaya pemerintah membangun masyarakat sejahtera.

"Dengan kepemimpinan kuat partai, kami sepenuhnya yakin pada upaya kami memerangi kemiskinan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Departemen Publisitas Komite Sentral PKC ini menegaskan Kongres Nasional ke-19 PKC dipastikan dibuka pada Rabu pagi (18/10) dan diikuti 2.280 delegasi yang mewakili lebih dari 89 juta anggota dan 4,5 juta organ partai dari seluruh negeri.

Adapun sejumlah agenda utama kongres adalah pemilihan anggota Komite Sentral dan Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-19 PKC, mendengarkan dan membahas laporan Komite Sentral ke-18 PKC, membahas laporan kerja Komisi Sentral Pengawasan Disiplin ke-18 PKC, serta membahas dan menerima perubahan UU PKC.

Kongres nasional ini akan menerapkan prinsip-prinsip yang telah dituangkan Sekjen PKC Xi Jinping dalam banyak pidato utamanya serta "visi, pemikiran, dan strategi baru Komite Sentral PKC untuk kepemerintahan Tiongkok", katanya.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017