"Perempuan berhak mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk memaksimalkan potensi di dunia sepak bola," ujar Luis Milla di Jakarta, Rabu (18/10) malam.
Milla pun mencontohkan apa yang terjadi di negara asalnya, Spanyol. Dia menyebut, awalnya pada lima sampai 10 tahun lalu sepak bola putri di Negeri Matador sangat sepi peminat.
Namun, perlahan terjadi reformasi di dunia persepakbolaan Spanyol yang membuat sepak bola perempuan mulai diperhatikan secara serius.
Milla bahkan mengatakan saat ini pertandingan liga perempuan di Spanyol sudah ditayangkan di televisi.
"Ketika masih melatih Spanyol, saya melihat dengan sendiri bagaimana mereka berlatih. Pesepak bola perempuan memiliki determinasi dan kemauan yang tidak kalah dengan pria," kata pria yang pernah melatih timnas U-19, U-20, U-21 dan U-23 Spanyol.
Adapun PSSI di bawah kepengurusan periode 2016-2020 berusaha memberikan perhatian lebih kepada perkembangan sepak bola putri yang kerap terlupakan.
Sebelumnya, PSSI juga sudah menyelenggarakan turnamen sepak bola perempuan Piala Putri Nusantara di Jepara ada Maret 2017, yang dijuarai oleh tim Bangka Belitung (Babel).
Setelah itu, PSSI sudah mengirimkan skuat timnas putri U-15 yang dilatih Rully Nere ke Piala AFF Putri U-15 awal Mei 2017 lalu.
Dalam kejuaraan tersebut, tim putri Indonesia tersingkir setelah hanya meraih satu poin di grup, hasil sekali seri dan dua kali kalah.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
