Kupang (ANTARA News) - Tim Basarnas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur belum menemukan enam orang penumpang KM Rajawali asal Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang tenggelam ketika sedang melaut di perairan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (18/10).

"Pencarian hari kedua dilakukan tim Basarnas belum menemukan enam korban yang hilang dalam musibah tengelamnya KM Rajawali asal NTB," kata Kepala Kantor Basarnas Kupang I Nyoman Sidakarya di Kupang, Kamis.

Ia menjelaskan operasi pencarian terhadap enam korban KM Rajawali yang dinahkodai Haji Amir dihentikan karena tidak memungkinkan melanjutkan pencarian karena gelombang tinggi disertai angin kencang masih melanda lokasi pencarian korban.

"Operasi pencarian dilanjutkan besok, Jumat (20/10). Tim SAR membutuhkan waktu 12 jam lebih untuk berlayar menuju lokasi pencarian. Operasi pencarian hingga sore belum menemukan korban tengelam," tegas Nyoman.

Ia mengatakan peristiwa tengelamnya KM Rajawali yang dihempas gelombang dengan ketinggian 2 hingga 2,5 meter terjadi pukul 14.25 wita namun dilaporkan keluarga korban ke Basarnas Labuan Bajo pada pukul 16.30 wita.

Tim Basarnas kata Nyoman akan terus melakukan pencarian terhadap enam nelayan asal Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat yang hilang saat melaut di perairan Komodo, NTT.

"Pencarian hari kedua masih nihil. Besok akan kita lanjutkan pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan itu." kata Nyoman.

Pewarta: Bennidiktus Jahang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017