Djakarta, 4 Oktober 1954 (Antara) - A.R. Baswedan, bekas pemimpin Partai Arab Indonesia (PAI) dimasa jang lampau, hari ini mengeluarkan keterangan tertulis jang maksudnja memperingati hari tanggal 4 Oktober sebagai hari jang bersedjarah bagi golongan keturunan Arab, karena 20 tahun jang lalu pada 4 Oktober (1934) buat pertama kalinja pemuka2 keturunan Arab berkonperensi di Semarang untuk mengikrarkan, bahwa tanah air golongan peranakan Arab adalah Indonesia, jang achirnja melahirkan gerakan politik jang pertama bagi peranakan Arab, jaitu Partai Arab Indonesia (PAI) jang djuga mendjadi anggota Gapi.

Dalam memperingati hari 4 Oktober itupun Baswedan memperingati pula beberapa pemimpin Indonesia jang sudah meninggal dan berdjasa untuk perkembangan PAI, jaitu Dr. Sutomo, Dr Tjipto Mangunkusumo, K.H. Mansoer dan M.H. Thamrin.

A.R. Baswedan mengharapkan pengertian jang lebih baik dari pemimpin jg sekarang bagi penjelesaian masalah golongan keturunan Arab, jg menurut Baswedan sebetulnja bukan lagi merupakan suatu masalah, melainkan mendjadi masalah karena digabungkan dengan masalah minoriteit jang lainnja.

Dengan keluarnja interpretasi tentang warganegara dari kabinet baru2 ini, A.R. Baswedan mengharap bahwa pengertian baik itu dapat bertambah lagi untuk memahami masalah golongan keturunan Arab chususnja.

Achirnja dalam keterangan tertulis itu A.R. Baswedan menjerukan hendaknja para penulis sedjarah nasional djangan melupakan satu lembaran sedjarah perdjuangan nasional, jaitu 4 Oktober dan lahirnja Partai Arab Indonesia.

Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA
(kurasi : Mgg/Fadhilah Hussen)



Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017