Bogor (ANTARA News) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan uji coba bus premium Bogor-Jakarta akan diujicobakan segera di bulan Oktober ini.

"Belum dipastikan harinya, secepatnya dalam satu bulan ini diujicobakan," kata Bima kepada Antara saat dihubungi, Jumat.

Rencana pengoperasian Bus Premium Bogor-Jakarta telah dibahas oleh Pemerintah Kota Bogor bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Selasa (17/10) kemarin di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut dibahas rencana teknis pengoperasian bus premium yang akan menggunakan jalur khusus. Bus akan beroperasi dari pusat Kota Bogor menuju pusat kota Jakarta.

Waktu tempuh bus lebih cepat karena menggunakan Jalur Khusus Angkutan Umum (JKAU) di jalan tol, dan harga tiket yang lebih terjangkau.

"Tarifnya belum diputuskan, besok akan ada pembicaraan lagi. Rencana Menhub akan ke Bogor," kata Bima.

Menurut Bima, bus premium ditujukan untuk masyarakat kelas perkantoran yang saat ini membutuhkan akses transportasi yang cepat, nyaman dan aman, selain kereta api yang kini semakin padat.

Ia mengatakan kehadiran bus premium sejalan dengan program pembangunan Kota Bogor, secara tidak langsung bentuk implementasi salah satu dari enam misi Kota Bogor dama menangani masalah transportasi.

"Saya meminta kepada pihak terkait untuk segera dikoordinasikan agar bus segera diluncurkan," kata Bima.

Semenatra itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kota Bogor Erna Hernawati menjelaskan rute yang akan diujicobakan terlebih dahulu dari "mal to mal".

"Uji coba di Kota Bogor dimulai dari Mal Botani Square, menuju Jakarta di kawasan Senayan," kata Erna.

Ia menambahkan ada tiga bus yang akan diujicobakan. Terlebih dahulu BPTJ akan bekerja sama dengan pihak Botani Square.

Bus Premium Bogor-Jakarta merupakan program dari BPTJ, selain Bogor, bus tersebut telah lebih dulu dioperasikan di Bekasi pada bulan September 2017 lalu.

Kepala BPTJ Bambang Prihartono menyebutkan rencana pengoperasian bus premium untuk mendukung peningkatan mobilitas warga Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta melalui sarana transportasi yang handal.

Kebutuhan sarana transportasi yang handal sudah menjadi keharusan karena, saat ini moda transportasi KRL sudah cukup padat. Pengguna "commuter line" hampir melebihi target.

"Disamping sebagai respon dari banyaknya keluhan masyarakat, berdasarkan "Key Performance Indicator (KPI) yang kami miliki bahwa untuk memberikan pelayanan dari satu titik ke titik lain diusahakan tidak lebih dari 1,5 jam," kata Bambang.

Bambang menyebut, kebijakan ini sebelumnya telah diterapkan di Bekasi dan Jakarta, selanjutnya diperluas ke wilayah Bogor. Menurutnya rencana pelaksanaan uji coba bus premium dengan jalur khusus akan diusahakan pada pekan depan.

"Tahapannya harus uji coba dulu dua atau tiga kali, sehingga diketahui kendalanya dan diperbaiki. Jika sudah tidak ada masalah maka langsung implementasi. Saat ini kerangka regulasinya sudah ada, jadi tinggal teknis implementasinya saja," kata Bambang.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017