Surabaya (ANTARA News) - Tim 17 beranggotakan kiai pengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur menyatakan delapan nama yang disepakati untuk dipilih menjadi wakil gubernur harus memiliki kriteria, salah satunya tidak korupsi.

"Harus memenuhi kriteria yang diharapkan, di antaranya kepemimpinannya harus bersih. Karena saat ini korupsi dimana-mana dan ini titik lemah kepala daerah," kata salah seorang anggota Tim 17, Lily Wahid saat menghadiri Deklarasi Sekretariat Bersama Golongan Karya, di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, ada delapan nama bakal calon yang dibahas dalam pertemuan di kediaman KH Asep Saifudin Chalim di Jalan Siwalankerto Utara I Surabaya, Kamis (19/10) malam.

Namun, ia enggan menyebutkan delapan nama bakal calon wakil gubernur yang akan mendampingi Khofifah tersebut. "Ada kepala daerah, pensiunan TNI, macam-macam lah. Saya tidak berani sebutkan, karena sudah kesepakatan," katanya.

Adik KH Abdurahman Wahid ini mengatakan setelah dilakukan survei terhadap delapan nama tersebut, pihaknya akan mengkoordinasikan usulan bakal calon wagub ke beberapa partai politik pengusung Khofifah Indarparawansa.

"Kami akan bicarakan dengan parpol pengusungnya," katanya.

Menanggapi persaingan antarkalangan nahdliyin dalam Pilkada Jatim, mantan Anggota DPR RI dari PKB ini menyatakan bahwa hak masing-masing warga NU untuk mengusung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim. "Hak mereka untuk mengusung siapa," ujarnya.

Namun, Lily Wahid menegaskan bahwa kalangan nahdliyin sudah sangat matang dalam menentukan figur yang layak memimpin. "Warga sudah dewasa untuk bisa menentukan pilihannya," katanya.

Ia mengatakan warga NU bebas memilih siapa calon yang didukung pada Pilkada Jatim mendatang. Untuk itu, ia menilai siapapun calon yang maju pada Pilkada nanti, terbelahnya dukungan nahdliyin tidak bisa dihindari.

"Andaikata calonnya bukan dari NU, mungkin akan terbelah juga," katanya.

Lily Wahid mengatakan calon wakil gubernur yang bakal diduetkan dengan Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama tetap disurvei elektabilitasnya. "Sebelum 15 November sudah disampaikan. Insyaallah diumumkan tanggal itu," ujarnya.

(T.A052/E009)

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017