Jember (ANTARA News) - Pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri memberikan tips untuk mencetak atlet profesional sejak dini kepada ratusan guru olahraga, atlet, dan pelatih sepak bola dalam "coaching clinic" di Gedung Serbaguna Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

"Untuk menjadikan pemain yang profesional, maka pelatih harus bisa menemukan atau menerapkan empat teknik dasar terlebih dahulu dan pentingnya melatih atlet sejak dini agar bisa menjadi juara dunia," katanya di Jember.

Menurutnya, ada empat latihan dasar yang harus diberikan kepada pemain sejak awal yakni keahlian (basic skill), fisik (basic physic), teknik (basic technical) dan mental, sehingga keempat dasar itu sangat penting untuk melihat potensi atlet berbakat atau tidak.

"Keahlian dasar adalah melatih kemampuan seperti bagaimana cara mengontrol dan teknik menggiring bola di lapangan. Hal itu biasanya sudah bisa dilihat saat pemain masih usia dini," tuturnya.

Selanjutnya melihat fisiknya tentang bagaimana menjaga performa dalam permainan, baru kemudian teknik yakni tentang bagaimana mengelola teknik permainan baik secara individu, grup maupun tim.

"Olahraga sepak bola itu bukanlah untuk unjuk kemampuan pribadi saja, namun merupakan olahraga kerja sama sebagai tim untuk mewujudkan kemenangan," katanya.

Tidak kalah pentingnya adalah mental yakni tentang bagaimana mengelola emosi tentang menghargai orang lain termasuk lawan karena sikap itu sangat dibutukan oleh pemain yang harus selalu siap menghadapi kemenangan dan juga kekalahan.

"Keempat tips itu masih krisis dihadapi oleh pemain di Indonesia, sehingga kami terus berkeliling dan mengajarkan kepada pelatih-pelatih, dengan harapan bisa membagikan kepada pemain-pemain usia muda untuk lebih menekankan tentang mental pemain yang siap menghadapi apapun yang terjadi.

Jika semua pemain dan pelatih sudah memahami hal tersebut, maka ia optimistis nantinya tidak akan ada lagi aksi kerusuhan antarpemain dan mereka akan saling menghargai dalam persepakbolaan di Indonesia.

"Apabila itu terwujud, maka akan menjalar kepada para suporter atau penonton di pinggir lapangan, serta diharapkan tidak ada lagi kerusuhan sepak bola di Indonesia," katanya.

Indra mengatakan hal itu tanggung jawab semua pihak, utamanya guru olahraga dan pelatih usia dini untuk menanamkan empat dasar pelatihan tersebut, terutama kepada calon pemain sepak bola sejak dini karena merekalah yang bersentuhan secara langsung dengan anak-anak.

"Kami juga berpesan, agar dalam melatih sepak bola tidak ubahnya dengan mengajar mata pelajaran lain di sekolah yang membutuhkan modul pembelajaran, sehingga tidak bisa lagi seorang pelatih mengatakan program latihan ada di kepala tetapi harus ada catatan dan biasanya pemain yang baik terlahir dari pelatih yang baik juga.

Untuk melatih sepak bola, lanjut dia, sebaiknya dilakukan sejak usia dini yakni 6 tahun hingga 12 tahun, bahkan dengan menjalani latihan selama 10.000 jam yang biasanya ditempuh selama 3-4 tahun bisa membuat seseorang sudah menjadi pemain profesional.

"Jadi di usia 19 tahun sudah bisa menjadi pemain profesional. Jika sejak dini sudah diberikan pelatihan yang baik, maka saya yakin akan banyak pemain berbakat yang berasal dari Jember nantinya dan akan menghiasi tim nasional Indonesia dalam beberapa tahun mendatang," ujarnya.

(T.KR-ZUM/B015)

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017