Jakarta (Antara) -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan buku "Panduan Pelatihan Pembiayaan Proyek Efisiensi Energi." Buku ini terdiri dari dua judul yakni bagi lembaga jasa keuangan dan bagi industri. 

Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Ida Nuryatin Finahari mengatakan, penyusunan materi buku tersebut merupakan kerjasama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan melibatkan para pemangku kepentingan antara lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perwakilan bank, perwakilan industri, dan tenaga ahli antara lain Ery Wijaya dan Fabby Tumiwa. "Buku ini diharapkan bisa jadi acuan," ujarnya di Jakarta, Jumat (20/10).

Untuk lembaga jasa keuangan, kata Ida, buku ini bisa menjadi pedoman dalam pelatihan perbankan mengenai pembiayaan proyek efisiensi energi. Untuk sektor industri, diharapkan dapat memberikan pemahaman bahwa investasi di bidang efisiensi energi akan memberikan keuntungan yang luar biasa yakni penghematan biaya yang cukup besar. 

Dalam kesempatan tersebut, Ida mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT Astra International, Tbk. Menurut Ida, Astra merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan efisiensi, konservasi energi, serta mempromosikan teknologi bersih. 

Pada 2017, perusahaan di bawah naungan Astra mampu melakukan penghematan energi sebesar 1.549 terajoule atau setara penghematan biaya sekitar Rp408 miliar. "Penghematannya cukup besar," kata Ida. 

Ida mengatakan, kedua buku tersebut dapat diunduh di situs www.ebtke.esdm.go.id. Penggunaan website untuk mempublikasikan buku ini bertujuan mempermudah masyarakat memperoleh informasi mengenai panduan pembiayaan proyek efisiensi energi.
 
Gerakan efisiensi energi terus digaungkan Kementerian ESDM yakni melalui "Gerakan Potong 10 Persen." Kampanye ini menyasar rumah tangga, sosial, dan gedung kantor pemerintah dengan konsumsi listrik 2.126,17 GWh, sehingga diperoleh penghematan 212,617 GWh atau setara Rp311,909 miliar dan penuruan emisi CO2 sebesar 0,192 ton. 

"Tujuannya tentu agar gerakan ini semakin masif dan masyarakat semakin peduli dengan pentingnya hemat energi," ujar Dirjen EBTKE Kementerian ESDM Rida Mulyana, beberapa waktu lalu.  

Pewarta: Andri Setyawan
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017