Jakarta (ANTARA News) -Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia meminta Bank Negara Indonesia segera mengembalikan saldo Rp 1.000 milik nasabah yang terpotong karena pemeliharaan sistem mereka.

"BNI harus mengembalikan potongan tersebut sesegera mungkin," kata Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, melalui pesan elektronik kepada ANTARA News, Jumat malam.

Menurut YLKI, bank harus meminta maaf pada nasabah atas kejadian tersebut karena merupakan kesalahan BNI.

BNI meminta maaf atas kejadian tersebut dan akan mempercepat pengembalian saldo sebesar Rp 1.000 pada nasabah yang dirugikan karena pemeliharaan sistem untuk program Tapenas SiMuda.

Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto menjelaskan kronologi penyebab saldo beberapa nasabah yang terpotong Rp1.000 pada Jumat ini.

BNI beberapa sedang mengubah ketentuan (setting) parameter untuk produk tabungan baru, Tapenas SiMuda. Produk tabungan ini dikenakan biaya (fee) sebesar Rp1.000.

Namun, perubahan parameter biaya tersebut, kata Kiryanto, ternyata berdampak juga pada produk tabungan lainnya, di luar Tapenas SiMuda. 

BNI menegaskan kejadian ini tidak disebabkan oleh serangan peretasan.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017