Manchester (ANTARA News) - Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengatakan kesuksesannya di Liga Inggris pada musim-musim sebelumnya membuat para manajer dari klub-klub rival melontarkan kritik pedas atas taktik yang ia terapkan untuk The Red Devils.

Kendati demikian, Mourinho mengatakan kritik itu tidak membuatnya kecewa.

Mourinho dihujani kritik atas taktik bertahan yang diterapkan saat menahan imbang Liverpool tanpa gol di Anfield akhir pekan lalu.

Taktik yang kerap disebut "parkir bus" itu bertolak belakang dengan skema permainan atraktif dan menyerang yang diterapkan saingan terdekatnya, Pep Guardiola, yang membawa Manchester City memuncaki klasemen Liga Inggris seusai mengalahkan Stoke 7-2.

Mourinho juga mengemas kemenangan pragmatis 1-0 atas atas Benfica di Liga Champions yang meneruskan rekor tak terkalahkan United dalam selusin pertandingan dengan 10 laga di antaranya berakhir dengan kemenangan.

(Baca: Kemenangan pragmatis ala Mourinho)

Mourinho, yang timnya mencetak banyak gol sebelum pertandingan melawan Liverpool, meyakini bahwa ia hanyalah korban atas kesuksesan yang ia raih sebelumnya.

"Saya pikir itu salah saya, karena orang-orang terbiasa melihat tim saya mendapatkan hasil bagus dan memenangi gelar," kata Mourinho seperti dilansir AFP, Jumat waktu setempat.

"Orang lain memiliki lebih banyak waktu daripada yang saya punya. Orang lain memiliki standar yang berbeda dari saya dan itu sama sekali bukan masalah bagi saya," katanya.

"Kami akan kalah dalam pertandingan, itu sudah jelas, dan saya bisa membayangkan kami akan dihujani lebih banyak kritik daripada yang kami dapati sekarang ini," kata bekas juru taktik Chelsea, Inter Milan dan Real Madrid itu.

Mourinho, yang timnya berada di urutan kedua klasemen Liga Inggris, terpaut dua poin di bawah Manchester City, akan menghadapi Huddersfield Town pada malam nanti dan The Citizen menjamu Burnley, demikian AFP.

Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017