Jakarta (ANTARA News) - Qaisra Shahraz, penulis sejumlah novel dan cerita pendek dari Inggris keturunan Pakistan, merasa bangga karya-karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan senang mengunjungi beberapa kota di Indonesia.

"Saya senang dan bangga karya-karya saya yang ditulis dalam bahasa Inggris telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan dicetak Mizan," kata Qaisra kepada Antara di Jakarta, Sabtu, setelah ia membaca beberapa bagian dari satu novelnya di kediaman Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Mohammad Aqil Nadeem.

Sejumlah duta besar dari negara-negara sahabat Indonesia, mantan diplomat Indonesia dan tokoh-tokoh dari berbagai kalangan turut menghadiri acara tersebut.

"Selama di Indonesia saya menemukan orang-orang yang ramah, bertemu sejumlah penulis," kata dia yang telah mengunjungi Indonesia empat kali.

Dalam kunjungannya kali ini, ia akan menghadiri Festival Ubud dan Pertemuan Penulis dan Penerjemah Asia-Pasifik pada 25-29 Oktober mendatang.

Namun Qaisra yang pernah mengunjungi 10 negara di empat benua mengatakan belum dapat menulis cerita pendek atau novel terkait nama, tempat atau situasi di Indonesia.

Sejauh ini dia merasa senang dapat bertemu dengan para penulis muda dari Indonesia dan merasa kagum banyak wanita sebagai pengendara sepeda motor.

Qaisra lahir di Pakistan pada 1958 dan tumbuh besar di Inggris. Dia tinggal di Manchester sejak usia sembilan tahun dan mendapat dua gelar magister untuk jurusan Sastra Inggris dan Eropa dan penulisan skenario televisi dan bekerja sebagai penasihat untuk University of Lancaster, sekaligus menjadi pengawas kampus dan jurnalis.

Qaisra berada di posisi pertama dalam daftar 50 Wanita Paling Berpengaruh di Pakistan dan meraih penghargaan "Life Time Achievement for Services for Literature Education and Womens Rights" . Dia adalah direktur "Asia Pacific Writers and Translators". Novelnya, The Holy Woman, meraih Golden Jubilee Award, dan edisi terjemahannya (Perempuan Suci) laku keras di Indonesiai. Buku-buku Qaisra yang sudah terbit adalah The Holy Woman (2002), Typhoon (2007), Revolt (2013), A Pair of Jeans and Other Stories (2013), dan The Concubine and the Slave Catcher: And Other Stories (2017).

Melalui 10 cerita pendek terbaiknya, Qaisra membawa pembaca berjalan-jalan dari Afghanistan hingga Polandia; dari Zaman Perbudakan, Perang Dunia, hingga zaman modern; dari kepercayaan leluhur hingga pemahaman fleksibel masa kini.

Selain ke dalam bahasa Indonesia, karya-karya Qaisra yang antara lain bertema holocaust, perbudakan, migrasi, pemisahan India dan pakistan, hak asasi manusia, hak-hak wanita juga diterjemahkan ke dalam 10 bahasa antara lain Turki, Belanda, Urdu, Hindi dan mandarin.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017