Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menghadiri acara Rembuk Nasional 2017 yang dihelat sebagai pendalaman dan kritisi atas capaian tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla.

"Kita juga harus sadar bahwa perubahan-perubahan sekarang ini sudah masuk hampir ke semua sektor," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya saat Rembuk Nasional 2017 di JI-Expo Kemayoran, Jakarta pada Senin malam.

Presiden tiba di Hall C mengenakan kemeja putih pada sekitar pukul 18.50 WIB dan disambut meriah oleh sejumlah peserta rembuk nasional 2017.

Beberapa diantaranya menjabat tangan Presiden dan mengabadikan swafoto bersama Jokowi yang juga membalas dengan tersenyum.

Kepala Negara menjelaskan ide-ide dan gagasan yang disampaikan dari Rembuk Nasional 2017 akan menjadi masukan bagi pemerintah.

Dalam sambutannya, Presiden mengingatkan bahwa perubahan dunia saat ini begitu pesat melalui transformasi teknologi digital.

"Kalau kita tidak berani, ini ada perubahan-perubahan dunia dan kalau kita masih rutin, masih monoton, ditinggal betul kita," ujar Presiden.

Kepala Negara menjelaskan lembaga pendidikan, dan perguruan tinggi harus mempersiapkan jurusan-jurusan pendidikan yang bisa menyiapkan SDM berkeahlian memanfaatkan teknologi digital.

"Inilah yang harus kita antisipasi, termasuk yang berkaitan dengan media juga sama. Orang sudah tidak senang lihat tv lagi, mungkin tidak senang baca koran lagi, 10 sampai 15 tahun yang akan datang sekarang semua pegangannya smartphone, handphone, gawai atau gadget," ujar Presiden.

Sejumlah pejabat yang turut hadir dalam acara itu mendampingi Presiden antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Dalam acara itu juga ditampilkan sejumlah peserta Jember Fashion Carnival yang memenangkan kontes tingkat internasional.

Rembuk Nasional 2017 diselenggarakan oleh Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sebagai upaya keikutsertaan masyarakat dan akademisi untuk mendalami dan memberi masukan atas capaian tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Dalam Rembuk Nasional 2017 yang bertema "Membangun untuk Kesejaheraan Rakyat" itu, ada 12 bidang rembuk yang didiskusikan yaitu Pengelolaan Polhukam dan Ketahanan Nasional, Merawat Kebhinekaan dan Memperkokoh NKRI, Menata Ekonomi, Industri dan Perdagangan, Mempercepat Pembangunan Infrastruktur dan Konektifitas, Menuju Kedaulatan Pangan dan Mengelola Kedaulatan Pangan, serta Menata Pertambangan dan Ketahanan Energi Nasional.

Selain itu, bidang selanjutnya adalah Kemaritiman dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Menata Lingkungan, Kehutanan dan Pertanahan, Kesehatan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Sumber Daya Manusia, Terbarukan dan Pendidikan Vokasi, Membangun Desa Berbasis Wisata, Budaya dan Industri Kreatif serta "Cyber Resilience": Melindungi Pengelolaan Data dan Diseminasi Informasi Nasional.

Rumusan-rumusan dari pembahasan di masing-masing sektor tersebut akan dicakup ke dalam Dokumen Rekomendasi Rembuk Nasional 2017 yang diserahkan kepada Presiden Jokowi.

(T.B019/A011)

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017