New York (ANTARA News) - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah meningkatnya harapan untuk reformasi pajak di AS dan isu pergantian pucuk pimpinan bank sentralnya (The Federal Reserve/The Fed).

Senat AS, yang dikuasai Partai Republik, pada Kamis (19/10) mengeluarkan sebuah resolusi anggaran untuk tahun fiskal 2018, mengambil langkah penting guna mendorong reformasi pajak tanpa dukungan dari Demokrat.

Dalam pemungutan suara 51 berbading 49, terutama segaris dengan partai, Partai Republik di Senat menyetujui anggaran yang memungkinkan rencana pajak mereka menambahkan 1,5 triliun dolar AS ke defisit selama satu dasa warsa.

Para analis mengatakan kemajuan reformasi pajak AS terus mendukung selera investor terhadap dolar pada Senin (23/10).

Sementara itu, pasar terus mengawasi kandidat posisi Ketua Federal Reserve saat masa jabatan Ketua Fed Janet Yellen berakhir pada Februari tahun depan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin (23/10) bahwa segera membuat pilihannya pada posisi "tak lama lagi", dan menimbang setidaknya tiga orang: Janet Yellen, Gubernur Fed Jerome Powell dan ekonom Stanford University John Taylor, demikian laporan CNBC, layaknya dikutip kantor berita Xinhua China.

(Baca juga: Trump segera putuskan Ketua Fed)

Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang dolar (greenback) terhadap enam mata uang utama, naik 0,31 persen menjadi 93,991 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di bursa New York, euro turun menjadi 1,1734 dolar AS dari 1,1777 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3199 dolar AS dari 1,3190 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7800 dolar AS dari 0,7815 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,74 yen Jepang, lebih tinggi dari 113,54 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS juga naik menjadi 0,9868 franc Swiss dari 0,9847 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2651 dolar Kanada dari 1,2621 dolar Kanada.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017