Ottawa (ANTARA News) – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menunjuk seorang utusan khusus untuk Myanmar yang bertugas mendesak pemimpin negara ASEAN tersebut untuk menuntaskan krisis pengungsi Rohingya.

Trudeau juga mengungkapkan Kanada akan melipatgandakan bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Rohingya menjadi 25 juta dolar Kanada (setara Rp338,12 miliar) pada tahun ini.

Mantan anggota parlemen Bob Rae akan bertugas “menekankan pentingnya penyelesaian krisis kemanusiaan dan keamanan di Myanmar dan penanganan situasi yang menimpa warga yang rentan termasuk warga muslim Rohingya,” menurut pernyataan Trudeau yang dirilis saat pembukaan konferensi donatur internasional di Jenewa.



Rae juga akan memberikan rekomendasi kepada Trudeau mengenai solusi untuk memberikan dukungan bagi “mereka yang terkena dampak dan terpaksa mengungsi akibat aksi kekerasan.”

Trudeau mengaku ia “amat prihatin mengenai krisis kemanusiaan dan keamanan di Negara Bagian Rakhine, myanmar, terutama penindasan brutal terhadap warga muslim Rohingya.”

Lebih dari 600 ribu warga etnis minoritas muslim itu mengungsi dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar utara sejak Agustus silam.

Warga Rohingya secara sistematis tidak diberikan hak-hak dasar mereka selama puluhan tahun di negara berpenduduk mayoritas Buddha Myanmar.

Dalam beberapa waktu terakhir, pasukan keamanan Myanmar menembaki warga sipil tidak bersenjata secara membabi-buta, termasuk anak-anak, dan melakukan kekerasan seksual di berbagai wilayah, menurut laporan penyidik PBB.

Trudeau meminta pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi pada bulan lalu untuk mengakhiri aksi kekerasan.

Suu Kyi merupakan warga kehormatan Kanada dan pemenang Hadiah Nobel Perdamain. Ia menuai kritikan atas sikapnya yang dinilai ambigu mengenai krisis Rohingya, AFP.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017