Vatican City (ANTARA News) - Paus Fransiskus, Senin (23/10), mengungkapkan keprihatinannya mengenai nasib 200.000 anak Rohingya yang berada di kamp-kamp pengungsi, sebulan sebelum ia bertolak ke Myanmar dan Bangladesh di tengah krisis kemanusiaan yang kian mengkhawatirkan. 

"Sebanyak 200.000 anak Rohingya berada di kamp pengungsian. Mereka tidak memperoleh asupan makanan yang cukup meski mereka berhak mendapatkan makanan. Mereka mengalami kekurangan gizi dan tidak memperoleh obat," ujar pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut.

Sri Paus akan mengunjungi negara berpenduduk mayoritas bergama Buddha Myanmar pada akhir November sebelum bertolak ke Bangladesh, yang menampung lebih dari setengah juta pengungsi Rohingya korban konflik di Myanmar.  

Ia sebelumnya menyatakan dukungannya bagi kelompok minoritas muslim Myanmar tersebut dan menyebut mereka saudara. 

Dalam kunjungannya, paus akan bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi, peraih Hadiah Nobel Perdamaian yang menuai kecaman masyarakat dunia atas sikapnya yang dianggap kurang bersimpati terhadap warga Rohingya dan keengganannya mengecam tindakan brutal aparat militer, demikian AFP. (ab/)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017