Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan penanganan masalah kesehatan harus dilakukan secara lintas sektoral sehingga peningkatan kerja sama berbagai pihak perlu ditingkatkan.

"Penanganan masalah kesehatan tidak bisa sendirian, harus lintas kementerian dan lembaga," kata Nila usai mendampingi Presiden Jokowi membuka konferensi internasional mengenai pengamanan isu kesehatan global di Istana Negara Jakarta, Selasa.

Peningkatan kerja sama antarberbagai pihak makin diperlukan dengan bertambah meningkatnya mobilitas manusia.

"Mungkin anda ingat dulu kita menghadapi flu burung tahun 2006, kemudian di kawasan lain ada Ebola, ternyata banyak negara yang tidak siap dan hanya 16 persen yang siap," katanya.

Ia mencontohkan penduduk Indonesia juga banyak yang bepergian keluar negeri untuk melaksanakan ibadah Umrah atau Haji.

"Kalau kita tidak siap wabah MERS bisa menjadi keadaan luar biasa. Karena itu kami melakukan kerja sama dengan TNI," katanya.

Disebutkan konferensi internasional itu dihadiri perwakilan dan sejumlah negara yang dalam kesempatan itu mereka akan bertukar pikiran dan pengalaman dalam penanganan masalah kesehatan.

"Mereka punya pengalaman, Korsel punya pengalaman, kita juga punya pengalaman dalam penanganan flu burung," kata Nila.

Sementara itu Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menjelaskan konferensi internasional itu merupakan salah satu perwujudan dari peran Indonesia di dunia.

"Sebagaimana yang kita pahami bersama pada KTT G20 tahun 2017 di Jerman, isu health security merupakan salah satu isu yang hangat dibicarakan dan mendapat prioritas pembahasan," katanya.

Ia menyebutkan dari KTT itu Presiden Republik Indonesia memberikan mandat kepada TNI dan Kementerian Kesehatan untuk memberikan sumbangsih kepada negara dan dunia internasional dalam bidang ketahanan dan kesehatan global.

"Atas dasar tersebut, TNI bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri serta internasional komite yang beranggotakan 114 negara dan didukung WHO serta berbagai instansi sehingga pertemuan ini dapat terlaksana di Jakarta," katanya.

Ia menyebutkan pada konferensi itu, untuk pertama kalinya WHO menggabungkan militer dan sipil guna membicarakan upaya perwujudan pertahanan kesehatan dunia.

Pewarta: Agus Salim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017