Sekarang ini di Indonesia kecenderungannya tingkat bunga turun, sehingga kupon 5,85 persen tergolong rendah selama ini. Ini memang mencerminkan `secondary market` di pasar Surat Berharga Negara."
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengaku tidak khawatir bila hasil penjualan Obligasi Ritel Seri ORI014 sebesar Rp8,94 triliun, masih di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp13 triliun.

"Dari segi pembiayaan, kami tidak khawatir karena kami masih banyak opsi," ujar Robert saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Robert mengatakan salah satu alasan ORI014 kurang diminati oleh investor ritel adalah tingkat kupon yang cenderung rendah yaitu sebesar 5,85 persen, mengikuti perkembangan tingkat bunga saat ini.

Tingkat kupon sebesar 5,85 persen ini juga lebih rendah dibandingkan tingkat kupon pada penerbitan ORI seri-seri sebelumnya.

"Sekarang ini di Indonesia kecenderungannya tingkat bunga turun, sehingga kupon 5,85 persen tergolong rendah selama ini. Ini memang mencerminkan secondary market di pasar Surat Berharga Negara," kata Robert.

Meski tidak memenuhi target dalam penerbitan ORI, Robert meyakini penerbitan lelang rutin Surat Berharga Negara seperti Surat Utang Negara dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bisa membantu pencapaian target pembiayaan.

"Dalam lelang-lelang kita, bahkan dalam dua lelang terakhir, kita sudah realisasikan melampaui target kita. Misalnya, lelang minggu lalu, targetnya Rp17 triliun, kita ambil Rp22 triliun. Sebelumnya juga sudah lebih tinggi," ujar Robert.

Dengan kondisi tersebut, ia optimistis, target penerbitan SBN Neto maupun defisit anggaran yang telah ditetapkan pada akhir 2017 masih bisa tercapai dan ditutup dari lelang rutin terjadwal.

"Realisasi penerbitan Surat Berharga Negara 91 persen dari target gross, jadi tinggal sedikit, sembilan persen dari kebutuhan seluruhnya, yang akan dipenuhi dengan tujuh kali lelang lagi sampai Desember," jelas Robert.

Sebelumnya, pemerintah menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Obligasi Negara Ritel seri ORI014 sebesar Rp8,94 triliun dengan total pemesanan yang masuk mencapai Rp8,97 triliun.

Penjualan ORI014 yang mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober 2020 ini menjangkau 22.882 pemesan di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah investor baru untuk obligasi ritel ini sebesar 11.182 investor.

Jumlah pemesan ORI014 terbesar berada pada kisaran Rp5 juta sampai Rp100 juta atau sekitar 44,73 persen. Namun, rata-rata volume pemesanan mencapai Rp391,08 juta.

Dengan adanya penjualan ORI014 sebesar Rp8,94 triliun, maka realisasi SBN Neto telah mencapai Rp407,41 triliun atau 94,1 persen dari target SBN Neto sebesar Rp432,96 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017