Jakarta (ANTARA News) - Gojek membuat sebuah video musik layanan masyarakat Indonesia Raya 3 stanza. Video ini merupakan persembahan Gojek untuk Indonesia dalam rangka Sumpah Pemuda ke-89.

"Gojek jadi bagian dari anak kuda kami melihat anak muda memiliki peranan penting bagi negara. Kami percaya melalui teknologi kami bisa ikut berpartisipasi untuk membangun negara," kata Monica Oudang, Chief HR Gojek Indonesia, dalam temu media di Jakarta, Senin.

Pembuatan video musik Indonesia Raya 3 Stanza tersebut sejalan dengan langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mensosialisasikan kembali lagu Indonesia Raya 3 Stanza.

"Pertama kali ditulis oleh WR Supratman diperdengarkan lengkap tiga stanza hanya saja karena kebutuhan hanya stanza pertama yang akhirnya dinyanyikan. Di Kementerian kami memperkenalkan kembali dan minta kembali sekolah-sekolah menyanyikan tiga stanza," kata Hilman Farid, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud.

Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, masing-masing stanza diawali dengan:

"Marilah kita berseru, Indonesia bersatu
Marilah kita mendoa, Indonesia bahagia
Marilah kita berjanji, Indonesia abadi"

"Tentu apa yang dilakukan di kementerian bisa diperluas dan dipercepat. Karena salah paham cukup luas soal tiga stanza, ada yang berpikir kenapa lagu kebangsaan diubah, bukan, lagu ini memang ada tiga stanza. Harapannya bisa lebih cepat sosialisasi," ujar Hilmar.

Dalam pembuatan video musik Indonesia Raya 3 Stanza tersebut, Gojek menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk penyanyi Andien Aisyah.

"Pertama kali diajak Gojek untuk membuat video layanan masyarkat pada saat itu saya seperti kebanyakan orang lainnya belum tahu kalau Indonesia Raya punya tiga stanza. Saya resapi dulu maknanya, diberikan konsepnya, ternyata baik sekali," kata Andien.

"Kita bekerja di banyak sektor dan banyak peran. Dan, peran tersebut sangat bergandengan dengan yang lain, masing-masing memiliki manfaat sendiri tapi terhubung," sambung dia.

Video tersebut juga memperlihatkan siswa-siswi sekolah menengah, nelayan, mitra-mitra Gojek, penyandang disabilitas, anggota pramuka hingga berbagai pemeluk agama di Indonesia.

"Waktu pembuatannya lumayan singkat 2-3 minggu, dalam gal ini gojek sangat beruntung mendapatkan dukungan dari masyarakat yang ingin menyebarluaskan ini," ujar Monica.

"Video ini mengambil seluruh takent dari seluruh masyarakat Indonesia. Kami ingin menggambarkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan diwakili berbagai lapisan masyarakat Indonesia," lanjut dia.

Lebih lanjut, langkah Gojek untuk mensosialisasikan kembali Indonesia Raya Tiga Stanza itu itu mendapat apresiasi dari Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Ricky Pesik, yang menurutnya merupakan cara baru yang populer agar Indonesia tidak lepas sejarah.

"Spirit kolaborasi bersama untuk melihat apa yang bisa dilakukan kedepannya. Kalau banyak muncul seperti ini akan memberi harapan terciptanya terobosan yang luar biasa," ujar Ricky.

Gojek berencana untuk menyebarluaskan video tersebut melalui semua platform media sosial yang dimiliki Gojek.

"Generasi milenial sekarang paling suka nonton YouTube, medium tepat menjangkau generasi milineal sekarang," ujar Monica.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017