Pembinaan prestasi itu sebagus apapun dan sesempurna apapun, sangat tergantung dengan mental dan pola pikir pemainnya sendiri apakah dia mudah puas dengan capaiannya atau tidak."
Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyebut pembinaan prestasi atlet dari level junior ke senior hingga top dunia, tergantung motivasi pemain-pemain itu sendiri.

"Pembinaan prestasi itu sebagus apapun dan sesempurna apapun, sangat tergantung dengan mental dan pola pikir pemainnya sendiri apakah dia mudah puas dengan capaiannya atau tidak," kata Sekretaris Jenderal PBSI Achmad Budiarto saat berbincang dengan Antara, Jumat.

Apa yang dikatakan oleh Budi tersebut, terkait dengan akan "naik kelas"-nya beberapa pemain junior yang akan berlaga di tingkat senior secara penuh pada 2018 mendatang seperti pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung serta pemain ganda putri Jauza Fadhila Sugiarto.

Nama-nama di atas, memiliki prestasi yang luar biasa di level junior. Gregoria, menjadi juara dunia Junior edisi 2017 untuk tunggal putri, Rinov/Mentari juga menjadi juara di ajang yang sama untuk nomor ganda campuran, sedangkan Jauza, menjadi finalis turnamen itu di nomor ganda putri bersama pasangannya Ribka Sugiarto.

"Melihat prestasi beberapa pemin junior, target kami di federasi adalah menjaga agar pemain-pemain tersebut dalam kondisi prima dan siap bermain dalam tiap turnamen dengan sebisa mungkin langsung turun di babak utama agar tidak habis waktu dan tenaga melalui kualifikasi. Hal tersebut tentunya melalui perencanaan yang baik dan matang," kata Budi.

Perencanaan yang baik itu, lanjut Budi, dimulai dengan peran pelatih yang harus mengetahui potensi, kemampuan serta prospek atlet-atlet yang dididiknya.

"Dari sana, dilanjutkan dengan pengorganisasian yang disesuaikan dengan karakter sang pemain itu sendiri," ujarnya.

Selepas itu, tambah Budi, dilanjutkan dengan merancang proyeksi pemain itu seperti apa, peta jalannya bagaimana dan rencana pengiriman turnamen.

"Termasuk strategi pelatihan supaya puncak permainannya pas ketika pertandingan. Jadi tertata kapan latihan fisik, pematangan teknik, mental dan strategi permainan yang akan diterapkan. Namun semua hal tersebut kembali lagi tergantung juga dengan pemain-pemain itu sendiri," kata Budi menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017