Moskow (ANTARA News) - Ekspor senjata dan peralatan militer Rusia diperkirakan mencapai 15,3 miliar dolar AS pada akhir 2017, kata Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (7/11).

"Berdasarkan hasil Januari sampai September tahun ini, portofolio pesanan untuk kerja sama teknik militer melampaui 45 miliar dolar AS. Berdasarkan rencana 2017, pengiriman ekspor akan mencapai 15,3 miliar dolar AS," kata Putin pada pertemuan komisi kerja sama militer-teknis Rusia dengan negara-negara asing.

Menurut Putin, stabilitas ekonomi dan keuangan telah menguat di perusahaan pertahanan Rusia selama beberapa tahun terakhir, serta potensi teknologi dan produksi mereka telah meningkat, yang membantu mendorong ekspor dan meningkatkan kualitas mereka.

"Ini berlaku untuk produk-produk militer dan sipil berteknologi tinggi. Dalam hal ini, saya akan mengingat kembali pentingnya diversifikasi produksi industri pertahanan," katanya.

Sambil mencari keuntungan komersial dalam produk militer, Rusia selalu mengutamakan kepentingan keamanan dan global dan regional, kata Putin lalu menambahkan bahwa Rusia memilih para rekanannya dengan teliti dan memantau penggunaan peralatan dan senjata dengan ketat oleh para kliennya.

Presiden juga memperingatkan agar tidak mengubah zona konflik menjadi sumber bisnis yang menguntungkan dan menghubungkan "jaringan abu-abu" pasokan senjata ke negara-negara dan wilayah-wilayah dengan situasi militer dan politik yang tidak stabil.

"Ekspor senjata merupakan tanggung jawab besar bagi negara manapun, dan semua pemain di pasar senjata global harus sadar akan hal ini," kata Putin seperti diberitakan Xinhua.

(A026/A011) 

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017