Bogor (ANTARA News) - Perdebatan mengenai penggunaan oli kendaraan diesel pada mesin sepeda motor memang sempat terjadi di berbagai forum komunitas otomotif maupun pengguna sepeda motor.

Sejumlah kalangan menganggap penggunaan "oli sesat" -- istilah untuk penggunaan oli diesel pada mesin motor -- mampu meningkatkan kinerja dan daya tahan mesin karena oli diesel, menurut mereka, memiliki daya tahan yang kuat mengacu pada penggunaan mobil-mobil niaga.

Namun hal itu ternyata salah kaprah, karena penggunaan oli diesel pada sepeda motor justru membuat mesin semakin cepat aus dan tidak sesuai secara prinsip dan kebutuhan mesin.

"Keausan akan cepat terjadi kalau mesin bensin dipakaikan oli diesel," kata Technical Specialist PT Pertamina Lubricants Agung Prabowo pada acara Obrolan Ringan Seputar Otomotif yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot) di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Baca: Bolehkah mencampur Premium, Pertalite dengan Pertamax?

Ia menjelaskan, oli mesin diesel mengandung zat aditif bersifat deterjen atau pembersih yang memang membuat mesin lebih bersih, namun mengakibatkan tumpukan kerak pada piston.

"Jika oli mesin diesel masuk ke mesin bensin akan lebih aus. Meski akan bersih, tapi ampas pembersihanannya akan menumpuk di piston," katanya.

Agung Prabowo mengatakan kerak-kerak itu juga akan terlihat pada bagian dalam ruang pembakaran dengan warna abu-abu menyerupai serbuk garam.

"Aditif pembersih berlebihan kalau masuk ruang bakar akan tertinggal kerak warna abu-abu, seperti garam yang menempel dan merusak mesin," katanya.

Untuk itu, Ia menyarankan kepada pengguna kendaraan agar menggunakan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi supaya usia mesin menjadi lebih awet dan mendapatkan performa maksimal.
Pewarta:
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018