Jakarta (ANTARA News) - Pemilik mobil yang baru pulang bekerja atau aktivitas lainnya setelah menerjang lalulintas berkondisi hujan, terkadang muncul rasa malas untuk mencuci kendaraan atau sekadar membilasnya dengan air.

Padahal menurut CEO Autoglaze Indonesia, Robby Kurnia, air hujan memiliki senyawa asam yang dapat menimbulkan bercak pada permukaan cat, dan dalam waktu lama bisa membuat kilap mobil memudar.

Untuk itu, pemilik mobil setidaknya membilas kendaraan dengan air bersih kemudian dilap hingga kering, guna mencegah timbulnya bercak pada permukaan cat.

"Hujan itu ada mineral asam, jadi kalau habis hujan tanpa dilap, maka asam itu akan mengering terkena matahari dan tersisa garam-garam yang disebut water spot," kata Robby Kurnia di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Autoglaze hadirkan layanan cuci mobil "touchless" di SPBU Pertamina

Ia mengatakan, "Kalau disiram air ya boleh juga, yang penting kotorannya tidak menempel. Habis dicuci, dilap sampai kering."

Urusan mengeringkan mobil juga mesti mendapat perhatian khusus, diutamakan menggunakan bahan mikrofiber agar tidak menimbulkan goresan pada cat mobil.

"Kalau masih ada kotoran kemudian dilap tanpa memakai yang mikrofiber, maka akan menimbulkan problem lecet," kata dia.

Ia juga mengatakan, sebaiknya mobil dicuci 2-3 kali dalam sepekan, kendati hal itu tergantung kondisi mobil, kotor atau tidak.

Baca juga: Mencuci kaca mobil sebaiknya tak pakai sabun, kenapa?

Baca juga: SUV Toyota baru dengan alat mandi dan mesin cuci


 
Pewarta:
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019