London (ANTARA News) - Menteri Kebudayaan Ceko, Vaclav Jehlicka, dijadwalkan membuka Pekan Film Indonesia yang berlangsung pada 3 hingga 11 Desember 2007 di Cinema Ponrepo, Bartolomejska, Praha, yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Praha. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Republik Ceko, Salim Said, bersama Vladimir Opela dari Czech National Film Archive dalam jumpa pers yang dihadiri puluhan wartawan media cetak dan radio, demikian keterangan juru bicara KBRI Praha, Azis Nurwahyudi, kepada ANTARA News London (Inggris), Rabu. Salim Said dalam jumpa pers tersebut menjelaskan, penyelengaraan Pekan Film Indonesia bertema Panorama Film Indonesia menurut rencana akan dibuka Menteri Kebudayaan Ceko, Vaclav Jehlicka. Dalam pekan film tersebut akan diputar film pilihan yang mendapatkan baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti film Pejuang, Pagar Kawat Berduri, Suci Sang Primadona, Ibunda, dan Cinta Dalam Sepotong Roti. Bambang Hermanto (kini almarhum) mendapatkan penghargaan sebagai aktor terbaik di film Pejuang pada Festival Film di Moscow tahun 1961. Salim Said, yang juga kritikus film dan pengamat masalah militer, dalam acara tersebut juga menjelaskan perkembangan perfilman di Indonesia. Dikatakannya, perkembangan film di Indonesia dimulai sejak awal abad ke-20 tidak jauh beda dengan negara lainnya, namun baru pada tahun 1970-an memiliki sinamatek untuk arsip film, sehingga sulit untuk mencari film-film lama karena belum terdokumentasikan secara baik. Ia juga mengatakan bahwa Indonesia mempunyai sekolah perfilman yang lulusannya banyak berprestasi dan mendapat penghargaan atas karya-karyanya, serta banyak film-film Indonesia hasil karya sutradara yang masih muda. Salim Said mengatakan, produksi film di Indonesia pernah mencapai 130 per tahun. Film-film tersebut bersaing dengan film produksi Hollywood, Bollywood, Hongkong dan Taiwan untuk menarik perhatian penonton. Pada masa itu, katanya, belum banyak film produksi Eropa yang beredar di bioskop di Indonesia, dan jika ada film tersebut beredar hanya di kalangan terbatas yakni di kine club. Ia juga berharap, kerjasama pemerintah Indonesia dan Ceko dibidang budaya khususnya film akan terus terjalin, dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang KBRI Praha akan dapat memutar film Indonesia dengan tema retrospeksi dari seorang sutradara atau pemain film. Pada kesempatan itu, Salim Said, menceritakan pengalamannya yang unik karena beberapa tahun lalu saat menjabat Ketua Dewan Kesenian Jakarta pernah membuka Pekan Film Cekoslovakia (kini menjadi Ceko dan Slovakia) di Jakarta. Dan, ia pada minggu depan akan membuka Pekan Film Indonesia di Ceko. Pada saat yang sama, Czech National Film Archive juga meluncurkan buku Czech Future Film V Tahun 1971-1980 oleh Eva Urbanova. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007