Pontianak (ANTARA News) - Jenazah mantan Gubernur Kalimantan Barat dua periode, Mayjen (Purn) H Aspar Aswin, Rabu, pukul 14.00 WIB diberangkatkan menuju bandara Adisutjipto Yogyakarta untuk dimakamkan di Temanggung, dengan diantar istri, dan dua anaknya, serta wakil Pemerintah Provinsi Kalbar. Aspar Aswin meninggal dunia pada Rabu dini hari setelah beberapa jam sebelumnya terjatuh di ruang tengah kediaman pribadinya di Jl Akcaya III. Ia sempat dibawa ke rumah sakit Santo Antonius dan menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU). Namun beberapa waktu kemudian meninggal dunia. Sebelumnya, Aspar Aswin sempat mendampingi sang istri, Hj Sri Kadarwati Aswin yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Kalbar melakukan pertemuan dengan Pengurus Forum Komunikasi Putra-Putri dan Purnawirawan ABRI (FKPPI). "Ketika hendak istirahat, bapak terjatuh di ruang tengah," kata putra bungsu Aspar Aswin, Rico Andri Setyadi, 34. Jenazah Aspar Aswin disemayamkan di rumah yang telah ia tempati selama pensiun dari militer, dan jabatan sebagai gubernur Kalbar 2003 lalu. Pada pukul 10.00 WIB, jenazah disalatkan di Masjid Raya Mujahidin, dan langsung berangkat menuju ke bandara Supadio Pontianak. Namun pesawat charter Indonesia Air Transport yang sedianya akan mengantarkan jenazah menuju bandara Adisutjipto, baru tiba di Pontianak pukul 13.30 WIB. Sehingga jenazah Aswin yang ditemani istri dan dua putranya, baru dapat diberangkatkan pada pukul 14.00 WIB. Ikut serta mengantar kepergian mantan gubernur 1993-1998 dan 1999-2003 tersebut, Asisten I Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kalbar, Mahfud Suhendro sebagai wakil dari pemerintah provinsi. "Saya ditugaskan gubernur Usman Ja`far untuk mengantar jenazah sampai ke pemakaman di Temanggung," kata Mahfud. Menurut putranya, Rico, jenazah dibawa ke Temanggung karena semasa hidup, Aspar Aswin pernah menyatakan ingin istirahat penuh di tempat tinggal keluarga besar istrinya. "Bapak pernah menyatakan ingin istirahat di Temanggung," kata Rico, yang menyatakan terakhir kali bertemu Aspar Aswin saat mengantar ke bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Pontianak. Sejumlah tokoh dan mantan staf yang hadir mengantarkan "kepergian" Aspar Aswin, menduga meninggalnya mantan Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai pada 1986-1989 tersebut, karena kelelahan. Pada hari Sabtu, Aswin terlihat tiba dari penerbangan Jakarta-Pontianak di bandara Supadio, seorang diri. Ia kemudian naik taksi menuju kediamannya. Keesokan harinya, Aswin melakukan penerbangan menuju Kota Ketapang, Kabupaten Ketapang untuk keperluan konsolidasi Partai Hanura. Aswin tercatat sebagai salah satu pendiri Partai Hanura, bersama-sama Jendral (Purn) Wiranto. Seorang pengurus Dewan Pengurus Daerah Partai Hanura Kalbar, Iwan Gunawan, mengatakan, Wiranto menunggu kedatangan jenazah Aspar Aswin di Yogyakarta. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007