Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran di DKI Jakarta pada Agustus 2007 mencapai 12,57 persen, atau lebih tinggi dari level 10 tahun lalu 11,40 persen, yang disebabkan pertambahan pendatang yang mencari kerja di ibukota. "Barangkali tingkat persaingan untuk mendapat pekerjaan di Jakarta lebih sulit daripada di daerah karena jumlah pendatangnya terlalu banyak. Jadi sangat sulit menurunkan tingkat pengangguran di DKI Jakarta karena setiap saat saat ada saja pendatang baru yang akan mencari pekerjaan," kata Deputi BPS Bidang Statistik Sosial, Arizal Ahnaf, di Jakarta, Rabu. Menurut Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS terhadap 278 ribu rumah tangga, dari jumlah angkatan kerja 4,40 juta orang pada Agustus 2007, penduduk bekerja mencapai 3,84 juta orang. Sedangkan 10 tahun lalu, hanya 3,81 juta orang bekerja dari jumlah angkatan kerja 4,30 juta orang. Dari jumlah itu, hanya 2,49 juta orang atau 64,82 persen yang bekerja pada sektor formal, sedangkan sisanya bekerja di sektor non formal, seperti pada sektor pertanian. "Di Jakarta, proyek infrastruktur pemerintah dan swasta juga sangat tinggi. Jadi bisa jadi pada kuartal terakhir, pencairan dana infrastruktur mencapai puncaknya sehingga bisa saja penyerapan tenaga kerja akan sangat tinggi di bulan-bulan terakhir," katanya tentang kemungkinan terjadinya penurunan pengangguran setelah bulan Agustus.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008