Jakarta (ANTARA News) - Harga beras di Pasar Induk Cipinang (PIC) kembali naik dibandingkan pekan lalu akibat kurangnya pasokan dan aksi tahan barang oleh pedagang. "Operasi Stabilisasi Harga Beras (OSHB) oleh Bulog hanya berhasil menahan pergerakan harga agar tidak naik lagi, tapi tidak bisa menekan harga turun kembali," kata Kepala Pusat Data, PIC, Suminta, di Jakarta, Senin. Menurut dia, harga beras hanya akan turun saat panen yang diperkirakan mulai terjadi pada Februari. Harga beras paling murah, jenis IR64-III yang pekan lalu masih Rp4.800 per kg, kini menjadi Rp4.900 per kg. Beras kualitas medium jenis IR64-II yang pekan lalu Rp5.150 per kg menjadi Rp5.200 per kg, sedangkan beras jenis IR64-I tetap Rp5.400 per kg. "Beras yang masuk dari daerah lebih banyak yang kualitas IR64-II ke atas, beras murah kurang pasokannya,"jelasnya. Sementara itu, pasokan beras kualitas premium dari Cianjur mulai menipis karena panen belum dimulai. Harga beras kualitas premium jenis Cianjur Kepala yang sebelumnya Rp6.950 per kg naik menjadi Rp7.200 per kg sedangkan beras jenis Cianjur Slyp naik dari Rp6.400 per kg menjadi Rp6.500 per kg. Hingga kini, Perum Bulog telah menggelontorkan sekitar 3.000 ton beras ke PIC untuk OSHB sejak Desember 2007. "Februari mungkin sudah mulai turun karena mulai ada panen. Saat ini, pedagang masih tahan stoknya dan berharap masih ada kenaikan harga. Nanti, saat panen dimulai stok itu pasti dilepas," tambahnya. Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan, Gunaryo mengaku tetap optimis harga beras dapat ditekan pada Rp4.750 per kg untuk beras murah dan Rp6.000 per kg untuk kualitas premium. Sementara ini, Depperdag masih mendata daerah mana yang mulai mengalami kenaikan harga bahan pokok akibat banjir yang melanda Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Saat ini baru ada laporan dari Grobogan dan Kedung, kami masih menunggu laporan dari daerah lainnya,"ujarnya. Meskipun demikian, lanjut dia, Depperdag telah mengirimkan 200 tenda untuk relokasi sementara pasar tradisional yang terkena banjir sedangan pemerintah daerahnya telah menyediakan 500 tenda. "Bantuan sudah disalurkan dengan cukup lancar. Beberapa pengusaha yang memiliki stok di dekat daerah yang terkena banjir telah mengirimkan pasokannya untuk mengamankan stok di daerah itu,"tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008