Jakarta (ANTARA News) - Berupaya mendekatkan diri dari kesenjangan dengan pasaingnya dari Eropa, Nokia dan Ericsson, perusahaan teknologi komunikasi AS, Motorola tengah merencanakan penggabungan usaha divisi wireless-nya dengan Nortel Networks Kanada. Pembicaraan antara keduanya, yang pertama kali dilaporkan oleh BussinessWeek, fokus pada kemungkinan Nortel mengakuisi divisi wireless Motorola dan memisahkan penggabungan itu menjadi sebuah perusahaan baru yang mandiri. Sebuah peluang yang muncul dari penggabungan dua divisi wireless itu akan membawa Nortel dan Motorola kembali ke dalam persaingan untuk mendapatkan kontrak-kontrak pembangunan jaringan wireless berkecepatan tinggi. Namun beberapa kalangan menilai, dengan pernyataan adanya tekanan di sektor telekomunikasi dan melemahnya harga saham, menjadi tidak jelas bagaimana Nortel membiayai transaksi seperti itu. Pada Jumat lalu, saham Nortel ditransaksikan pada 4,80 dolar, anteng pada level terendahnya dalam 52 minggu dan level tertinggi saham itu dalam setahun terakhir adalah 18,75 dolar. Dari sisi keuangan, perusahaan itu sudah melihat hari-hari baik. Pada tahun fiskal yang berakhir 31 Desember 2001, pendapatan Nortel pernah jatuh 37 persen menjadi 17,5 miliar dolar, dengan kerugian bersih sebelum memasukkan item-item kerugian lain, mencapai 24 miliar dolar. Bukan tanpa masalah, Motorola juga pernah memangkas 7 ribu karyawannya Maret tahun lalu karena pertumbuhan yang lambat pada divisi wireless-nya. Sejak Desember 2000 Motorola telah memberhentikan 12 ribu karyawannya dan mengumumkan rencana untuk menekan biaya operasinya. Motorola selama ini menjual layanan yang didalamnya termasuk pengembangan software telepon wireless, system radio dua frekuensi serta produk layanan pesan, juga networking dan akses internet. Layanan-layanan lainnya antara lain pengiriman video digital interaktif, suara dan solusi data kecepatan tinggi untuk operator broadband dengan menyertakan layanan semikonduktor untuk pelanggan networking, perkomputeran, dan bisnis komunikasi wireless.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008