Makassar (ANTARA News) - Pasang air laut yang disertai gelombang dan angin kencang menghantam pemukiman penduduk di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan dan menyebabkan sedikitnya 214 rumah rusak. Tidak ada korban jiwa dalam musibah yang melanda ratusan warga di sepuluh kecamatan itu Kamis malam, namun para penghuni telah diungsikan ke rumah keluarga masing-masing dan mendapat jaminan makanan dan minuman serta pakaian dari pemerintah daerah setempat. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Selayar, Hj Nuryani Yusuf, dikonfirmasi Jumat pagi mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk hingga Kamis malam, daerah-daerah yang dilanda gelombang pasang itu adalah wilayah lima kecamatan di daratan Pulau Selayar. Kecamatan yang paling parah dilanda gelombang pasang adalah Bonto Sikuyu yang merusak 106 unit rumah, Benteng 52 rumah, Pasi Masunggu Timur 32 rumah, Pasi Masunggu 17 rumah dan Bonto Manai delapan rumah. Lima kecamatan lainnya belum sempat didata, namun camat dan kepala desanya telah melaporkan bahwa warga mereka juga dilanda bencana alam itu. Air pasang, kata Nuryani, menggenangi rumah-rumah penduduk yang ada di pantai hingga ketinggian satu meter disertai gelombang besar dan angin kencang yang menyebabkan sejumlah rumah roboh atau atapnya diterbangkan angin. Pemkab Selayar akan segera membangun tanggul-tanggul pengaman gelombang pada beberapa daerah yang sangat tinggi ancamannya. Sedangkan Kepala Seksi Bina Organisasi dan Bantuan Sosial Dinsos Selayar, Sitti Nurnia mengatakan, gelombang pasang sebesar ini baru pertama kali terjadi dalam 34 tahun terakhir. "Gelombang pasang seperti ini pernah terjadi tahun 1974 dan setelah itu baru kali ini lagi terjadi. Untung saja tidak ada korban jiwa manusia," ujarnya. Sementara itu, Kabid Pelayanan Jasa dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah mengatakan, air pasang yang menimpa Selayar disebabkan pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi yang membuat seolah-olah volume air laut bertambah. Masalahnya, naiknya air laut itu bertepatan dengan pengaruh perubahan cuaca yang menimbulkan angin kencang dan hujan deras sehingga terjadilah gelombang laut yang besar. "Selayar mengalami bencana yang cukup parah karena lokasinya berhadapan langsung dengan lautan lepas di Selat Makassar bagian Selatan," ujarnya. Gelombang pasang seperti ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga 24 Pebruari 2008 dan berpotensi melanda desa-desa pantai di Selatan Kota Makassar seperti Kabupaten Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Bulukumba.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008