New York (ANTARA News) - Para pakar akan siap sedia membantu PBB menghadapi krisis di sekeliling dunia sebagai bagian dari Tim Cadangan Dukungan Mediasi, Departemen Urusan Politik PBB mengatakan dalam peluncuran pertama timnya itu. Tim lima anggota itu, yang telah mengirim dua anggotanya ke Kenya pekan ini, akan membantu utusan PBB yang ditugasi untuk memecahkan krisis dan akan menghabiskan sebagian besar dari waktu mereka di daerah mudah timbul konflik, kata B. Lynn Pascoe, wakil sekjen PBB dan mantan dubes AS di Jakarta, Rabu waktu setempat. "Penengahan konflik yang berhasil merupakan kegiatan yang kompleks yang membutuhkan ketepatan semacam keahlian bergerak yang tim baru ini dapat berikan," kata Pascoe. "Bahkan utusan yang paling berpengalaman pun tidak dapat melakukannya sendiri. Mereka dapat memperoleh keuntungan dari semacam ketepatan waktu dan nasehat pakar yang tim ini harus berikan." Tim itu didanai oleh pemerintah Norwegia, tetapi bagian urusan politik PBB memiliki otoritas sendiri untuk mengatur tim tersebut dan tugasnya, termasuk mengirim pakar ke tempat tak aman. Tim itu dipimpin oleh Joyce Neu dari AS, pendiri dan direktur eksekutif Institut Joan B. Kroc untuk Perdamaian dan Keadilan di Universitas San Diego. Anggota tim lainnya adalah Jeffrey Mapendere (Zimbabwe), seorang pakar mengenai rencana keamanan, Patrick Gavigan (AS-Irlandia) mengenai pengadilan peralihan dan hak asasi manusia, John McGarry (Kanada) tentang pembagian kekuasaan dan Andrew Ladley (Selandia Baru) mengenai penyusunan konstitusi, demikian laporan DPA. (*)

Copyright © ANTARA 2008