Samarinda (ANTARA News) - Panitia Besar (PB) PON XVII-2008 Kalimantan Timur menjelaskan hanya menanggung akomodasi dan transportasi lokal kepada wartawan yang masuk anggota kontingen dari masing-masing daerah peserta Pekan Olahraga Nasional (PON), namun di luar itu adalah tanggung sendiri. "Hal ini sudah menjadi keputusan PB PON, sebelumnya kita sudah melakukan koordinasi dengan unsur KONI, PB PON Jakarta dan Siwo (Seksi Wartawan Olahraga) PWI pusat," kata Koordinator Humas PB PON XVII-2008 Kaltim, Jauhar Effendi di Samarinda, Kamis. Ia menjelaskan bahwa sesuai keputusan PB PON Kaltim maka wartawan tidak termasuk yang ditanggung panitia kecuali ia masuk dalam kontingen daerahnya. "Meskipun kita tidak menanggung akomodasi dan transportasi namun PB PON akan memberikan kemudahan bagi insan pers dalam melakukan liputan, antara lain dengan membuat media center serta menyiapkan transportasi lokal," katanya. Dalam memudahkan wartawan untuk meliput PON, PB PON juga akan merekrut ratusan tukang ojek sepeda motor dalam PON pada 6-17 Juli 2008 itu. "Tukang ojek tersebut akan diberi rompi khusus sehingga memudahkan bagi wartawan untuk mengenalinya. Mereka akan kita rekrut dalam membantu tugas peliputan wartawan," katanya. "Mengenai jumlah wartawan di PON Kaltim tidak ada istilah kuota. Wartawan bebas meliput PON namun tidak termasuk yang ditanggung panitia untuk akomodasi dan transportasi," katanya menegaskan. Hal yang sama disampaikan anggota Koordinator Humas KONI Pusat, Atal S. Dapari yang menjelaskan bahwa masalah itu sudah dikonsultasikan dengan pihaknya dan setuju agar wartawan tidak termasuk yang ditanggung PB PON. "Jadi apabila ada penugasan untuk meliput PON di Kaltim maka itu tanggung jawab masing-masing perusahaan media bersangkutan," kata Atal yang juga anggota Tim Pengawas dan Pengarah PB PON pusat dan Ketua SIWO PWI Pusat. PB PON Kaltim sudah berjanji akan menanggung seluruh biaya akomodasi dan transportasi lokal kepada seluruh kontingen dari berbagai provinsi di Indonesia yang mengikuti Pekan Olah raga Nasional pertama di regional Kalimantan itu. Biaya untuk menanggung akomodasi dan transportasi itu melalui dana APBD Kaltim yang diperkirakan nilainya ratusan miliar, biaya termahal adalah untuk katering dan hotel. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008