Temanggung (ANTARA News) - Serangan penyakit malaria yang menimpa lima warga Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendorong Dinas Kesehatan Temanggung menyatakan daerah itu berstatus kejadian luar biasa (KLB) malaria. Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinkes Temanggung, Edi Rachmanto, di Temanggung, Sabtu, lima warga yang terjangkiti adalah Irfan (12), Puji (50), dan Janatun (35) menderita malaria vivax. Sementara Ivan (9) dan Hafal (6,5) menderita malaria falcivarum. Mereka dirawat petugas Puskesmas. Sejak Kamis (13/3) hingga Sabtu (15/3), katanya, petugas telah mengambil sampel darah ksekitar 1.500 warga untuk penelitian. Kasus malaria yang menyerang lima warga, katanya, merupakan pertama kali untuk kategori penularan setelah peristiwa serupa terjadi pada tahun 1970. Serangan malaria di Temanggung selama ini, katanya, tertular para pendatang. Pada tahun 2007 di daerah ini ditemukan 52 kasus malaria. Sedangkan selama bulan Januari hingga Maret 2008 ditemukan 47 kasus yang terdiri atas 42 kasus karena penularan pendatang dan lima lainnya penularan lokal. Seorang dari lima penderita pertama di desa itu, katanya, selama ini tidak pernah bepergian. Petugas selanjutnya mengambil sampel daerah warga. Namun hingga kini belum diketahui hasilnya karena masih diuji di laboratorium," katanya. "Petugas kesehatan telah melakukan penelusuran nyamuk anopheles penyebab malaria dan menemukan seekor nyamuk anopheles aconitus. Hasil penelitian, nyamuk itu ternyata belum pernah bertelur sehingga petugas memastikan nyamuk itu belum pernah menggigit manusia," katanya. Namun, katanya, petugas belum menemukan tempat pengembangbiakan nyamuk itu karena diperkirakan tempatnya telah terbawa air hujan yang turun setiap hari di kawasan tersebut. Petugas kesehatan telah bersiaga setiap saat untuk memantau perkembangan kesehatan masyarakat dengann membuka Posko KLB Malaria di Puskesmas. Ia mengimbau masyarakat mewaspadai serangan penyakit malaria dengan cara memeriksakan diri jika menjumpai warga yang sakit dengan gejala pusing, menggigil, demam, mual, dan muntah. "Gejala-gejala seperti akan terjadi selama 1 jam hingga 2 jam. Namun setelah itu penderita terlihat normal, kemudian bisa kambuh lagi. Serangan bisa terjadi lagi sehari hingga 3 hari sekali," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008