Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto (kedua kanan) mendengarkan penjelasan pekerja saat kunjungan di Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA /Zabur Karuru)
Pusat Produksi Gas Gundih
Pekerja memeriksa kerangan di Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA /Zabur Karuru)
Pusat Produksi Gas Gundih
Aktivitas pekerja di Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA/Zabur Karuru)
Pusat Produksi Gas Gundih
Aktivitas pekerja di Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA/Zabur Karuru)
Pusat Produksi Gas Gundih
Pekerja mengamati Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA/Zabur Karuru)
Pusat Produksi Gas Gundih
Pekerja melintas di area Pusat Produksi Gas Pertamina EP Gundih usai mengecek kondisi area tersebut di Blora, Jawa Tengah, Jumat (22/7/2016). Pusat produksi gas tersebut memproduksi gas sebesar 50 juta kubik per hari yang disalurkan kepada PLTGU Tambak Lorok untuk kepentingan ketahanan energi di wilayah itu. (ANTARA/Zabur Karuru)