Presiden Joko Widodo menerima buku Analisis Kondisi Ekonomi 2016 dan Prediksi 2017 dari Pendiri INDEF Didik J Rachbini (kiri) saat Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Presiden menekankan tolak ukur perekonomian Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tetapi dengan mata uang mitra dagang besar RI. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Presiden Hadiri Sarasehan 100 Ekonom
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Presiden menekankan tolak ukur perekonomian Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tetapi dengan mata uang mitra dagang besar RI. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Presiden Hadiri Sarasehan 100 Ekonom
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan arahan dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Presiden menekankan tolak ukur perekonomian Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tetapi dengan mata uang mitra dagang besar RI. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Presiden Hadiri Sarasehan 100 Ekonom
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) menyampaikan arahan dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Presiden menekankan tolak ukur perekonomian Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tetapi dengan mata uang mitra dagang besar RI. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Presiden Hadiri Sarasehan 100 Ekonom
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Presiden menekankan tolak ukur perekonomian Indonesia seharusnya tidak lagi menggunakan kurs rupiah terhadap dolar Amerika, tetapi dengan mata uang mitra dagang besar RI. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)