Warga Australia, Schapelle Leigh Corby (kanan) dikawal petugas Balai Pemasyarakatan dan polisi saat melapor terakhir kali di Balai Pemasyarakatan Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 tersebut dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali. (ANTARA /Nyoman Budhiana)
Proses Deportasi Schapelle Corby
Warga Australia, Schapelle Leigh Corby (kedua kiri) dikawal petugas Balai Pemasyarakatan dan polisi saat melapor terakhir kali di Balai Pemasyarakatan Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 tersebut dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Proses Deportasi Schapelle Corby
Warga Negara Australia, Mercedes Corby (kedua kiri) berjabat tangan dengan warga menjelang proses deportasi adiknya Schapelle Leigh Corby di Kuta, Bali, Sabtu (27/5/2017). Schapelle Leigh Corby, warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali. (ANTARA/Wira Suryantala)
Proses Deportasi Schapelle Corby
Warga Australia, Schapelle Leigh Corby (kedua kanani) bersama saudaranya, Mercedes Corby (kedua kiri) dikawal petugas Balai Pemasyarakatan dan polisi saat melapor terakhir kali di Balai Pemasyarakatan Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 tersebut dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Proses Deportasi Schapelle Corby
Polisi mengawal iring-iringan kendaraan warga Australia, Schapelle Leigh Corby dan Konsulat Australia saat melapor terakhir kali di Balai Pemasyarakatan Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 tersebut dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali.(ANTARA/Nyoman Budhiana)
Proses Deportasi Schapelle Corby
Warga Australia, Schapelle Leigh Corby (kedua kanan bawah) bersama saudaranya Mercedes Corby (kedua kiri atas) dikawal petugas Balai Pemasyarakatan dan polisi saat melapor terakhir kali di Balai Pemasyarakatan Denpasar, Sabtu (27/5/2017). Warga Australia terpidana kasus penyelundupan 4,1 Kg mariyuana tahun 2004 tersebut dideportasi ke negaranya setelah melewati masa bebas bersyarat di Bali.(ANTARA/Nyoman Budhiana)
Komentar
29 September 2009
setuju dengan arif hatma.. sistem perekonomian seperti apapun akan sama jika masih ada keserakahan dr pihak\" tertentu, terutama kalangan orang\" besar yg memiliki byk kekuasaan.. moral para petinggi negara yg harus dibenahi, adannya kpk sangat membantu di negri ini tp ya knp masih ada korupsi jg dilembaga ini ? apa gaji para pejabat tidak cukup hingga mereka masih haru mengambil uang rakyat dengan cara korupsi ? sungguh menjijikan kelakuan mereka \"para koruptor\"
00BalasLaporkanHapus
7 Mei 2009
nasionalisasi memang diperlukan dalam NKRI. cuma, nasionalisasi yang bagaimana? apa kita sendiri paham arti dari nasionalisasi itu sendiri? saat ini banyak orang yang mengejar kedudukan di DPR hanya untuk mendapat tunjangan besar dari negara. tapi apakah mereka sudah menghasilkan sesuatu? atau cuma menghabiskan sesuatu saja?
00BalasLaporkanHapus
17 Maret 2009
sepakat! sudah saatnya indonesia berubah menjadi lebih maju karena sekarangkan negara kita sudah mengadopsi sistem reformasi.jadi setiap rakyat Indonesia sendiri harus lebih maju dari cara berpikirnya (dalam hal ini pemikiran tentang bagimana cara merubah pola berpikir dan bekerja) kita harus belajar dari pengalaman2sebelumnya....untuk itu kita butuh dukungan dari pemerintah sendiri untuk mendukung terciptannya perekonomian yang dapat memsejahterakan rakyat secara keseluruhan.
00BalasLaporkanHapus
24 Desember 2008
Dalam krisis global sekarang ini saatnya kita sadar untuk memperhatikan kaum lemah yaitu petani dan nelayan dengan mengoptimalkan peran UKM, kita tingkatkan ekonomi mereka..ya Pak Amin
00BalasLaporkanHapus
27 November 2008
Terus sistem perekonomian yang seperti apa sebagai penggantinya?
Sebenarnya bukan sistem perekonomiannya yang perlu diganti, melainkan MORAL dari para pejabat negara.
MAKAN TUH DUIT KORUPSI, DAN SELAMAT MENIKMATI INDAHNYA NERAKA....
Sebenarnya bukan sistem perekonomiannya yang perlu diganti, melainkan MORAL dari para pejabat negara.
MAKAN TUH DUIT KORUPSI, DAN SELAMAT MENIKMATI INDAHNYA NERAKA....