Tolak Program Full Day School

  • Jumat, 18 Agustus 2017 17:05 WIB
Tolak Program Full Day School

Tolak Program Full Day School

Sejumlah santriwati dengan membawa poster mengikuti aksi damai menolak program 'full day school' dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2017). Sekitar 5.000 orang yang terdiri dari kalangan santri, santriwati, guru, ulama, aktivis Banser, dan GP Ansor tersebut menuntut pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 yang mengatur kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu atau "full day school" karena dinilai tidak sesuai dengan keberagaman dan kondisi geografis sosiologis masyarakat Indonesia. (ANTARA /Aditya Pradana Putra)

Tolak Program Full Day School

Tolak Program Full Day School

Sejumlah santri dengan membawa replika keranda mengikuti aksi damai menolak program 'full day school' dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2017). Sekitar 5.000 orang yang terdiri dari kalangan santri, santriwati, guru, ulama, aktivis Banser, dan GP Ansor tersebut menuntut pemerintah mencabut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017 yang mengatur kebijakan sekolah lima hari dalam seminggu atau "full day school" karena dinilai tidak sesuai dengan keberagaman dan kondisi geografis sosiologis masyarakat Indonesia. (ANTARA/Aditya Pradana Putra)

Tolak Program Full Day School
Tolak Program Full Day School

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait