Mengenal melukat, ritual pembersihan diri dan memuliakan air di Bali
- 44 menit lalu
Ma'Pasonglo
- Selasa, 6 November 2012 01:10 WIB
Ma'Pasonglo
Sejumlah warga mengusung peti mati Puang Marta Tangkelembang yang dibawa dari rumah duka menuju lokasi upacara pada prosesi upacara Rambu Solo (kematian) di Ke'pe, Mengkendek Tana Toraja, Senin (5/11). Upacara rambu solo yang berlangsung hingga tujuh hari diisi dengan beragam ritual adat serta mengorbankan babi dan kerbau, dan dilaksanakan sebagai bentuk cinta kasih keluarga terhadap anggota keluarga yang telah meninggal. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)
Ma'Pasonglo
Sejumlah warga mengusung peti mati Puang Marta Tangkelembang yang dibawa dari rumah duka menuju lokasi upacara pada prosesi upacara Rambu Solo (kematian) di Ke'pe, Mengkendek Tana Toraja, Senin (5/11). Upacara rambu solo yang berlangsung hingga tujuh hari diisi dengan beragam ritual adat serta mengorbankan babi dan kerbau, dan dilaksanakan sebagai bentuk cinta kasih keluarga terhadap anggota keluarga yang telah meninggal. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)
Menyambut Tamu
Seorang keluarga alm Puang Marta Tangkelembang membawa sirih dan pinang yang akan diberikan kepada tamu sebagai penyambutan selamat datang pada prosesi upacara Rambu Solo (kematian) di Ke'pe, Mengkendek Tana Toraja, Senin (5/11). Upacara rambu solo yang berlangsung hingga tujuh hari diisi dengan beragam ritual adat serta mengorbankan babi dan kerbau, dan dilaksanakan sebagai bentuk cinta kasih keluarga terhadap anggota keluarga yang telah meninggal. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)
Komentar
Berita Terkait
